100kpj – Mobil listrik yang beredar di Indonesia sudah cukup banyak, terutama jenis penumpang. Berbeda dengan segmen komersial, atau niaga yang saat ini hanya diwakilkan DFSK Gelora E sebagai mini bus listrik.
Gelora E dijual di Indonesia sejak 2021 lalu, mobil listrik berbasis baterai itu dibawa utuh dari China oleh PT Sokonindo Automobile sebagai produsen DFSK. Namun tahun ini mulai diproduksi lokal di Serang, Banten.
Baca juga: Komparasi Esemka Bima EV vs DFSK Gelora E, Siapa Lebih Unggul
Mengingat mobil ramah lingkungan itu bisa menampung banyak penumpang, salah satu perusahaan sawit dan teh, yaitu PT Perkebunan Nusantara IV (PTPN4) memanfaatkan DFKS Gelora E sebagai operasional di Sumatera Utara.
Jadi para karyawan PTPN4 itu akan menumpangi mobil tersebut mulai dari perkotana hingga masuk ke area ladang sawit. Tidak ada keterangan jumlah unit yang dipesan, namun sudah dikirim oleh diler DFSK di Medan.
“DFSK meyakini unit yang sudah diserahkan ini sudah memiliki standar kualitas tertinggi, sehingga mampu diandalkan sehari-hari, dan memberikan nilai ekonomis,” ujar Marketing Head PT Sokonindo Automobile, Achmad Rofiqi dikutip dari keterangannya, Jumat 14 April 2023.
Mobil pelahap seterum itu dipersenjatai baterai Lithium-ion berdaya 42 kWh yang diklaim mampu menempuh jarak 300 kilometer berdasarkan pengujian New European Driving Cycle, atau NEDC.
Untuk pengisian dayanya hanya memerlukan waktu 80 menit dari kondisi 20 persen, sampai 80 persen menggunakan alat khusus atau fast charging.
Sedangkan untuk pengisian reguler, Gelora E memiliki sistem pengisian normal yang cocok untuk lingkungan listrik rumah tangga dengan daya rata-rata 220V 16A.
Jika dikalkulasikan, biaya yang perlu dikeluarkan sekitar Rp200 perak untuk jarak per kilometer, atau setara sepertiga lebih murah dari penggunaan kendaraan bermesin pembakaran.
Setelah diproduksi di pabrik Cikande Serang, Banten harga DFSK Gelora E menjadi lebih terjangkau, atau turun Rp100 jutaan dibandingkan saat masih impor dari China.