100kpj - Baterai menjadi nyawa dari kendaraan listrik, sama seperti kendaraan bermesin bahan bakar yang butuh bensin, atau solar agar bisa berjalan. Oleh sebab itu, mobil pelahap seterum butuh tempat pengisian baterai.
Jika komponen penyimpan daya kelistrikan itu sudah habis, otomatis mobil akan mati, atau tidak bisa berjalan, karena tidak ada arus listrik yang dialirkan untuk memutar dinamo, atau motor penggeraknya.
Di Indonesia, infrastruktur charging station, atau tempat pengisian baterai di tempat umum belum merata seperti negara lain. Sehingga menjadi kekhawatiran sendiri bagi mereka yang memiliki mobil pelahap seterum.
Untuk mencegah mobil listrik mati di tengah perjalanan, setiap produsen berusaha memberikan pelayanan ekstra. Salah satunya menyediakan mobile charging seperti yang ditawarkan PT Hyundai Motor Indonesia (HMID).
Produsen mobil Hyundai di Tanah Air itu memanfaatkan Ioniq 5 untuk keliling, atau menjemputpengguna Ioniq, Ioniq 5, atau Kona EV saat kehabisan baterai. Kini layanan tersebut mulai melebar sampai ke Medan, Sumatera Barat.
Memanfaatkan metode Vehicle-to-Vehicle (V2V) fast charging. Di mana Ioniq 5 bisa mengeluarkan daya listrik, selain berguna untuk menghidupkan barang-barang elektronik, atau sumber kelistrikan rumah, juga dimanfaatkan untuk mengisi mobil listrik.
Melalui layanan ini, pelanggan bisa menambahkan daya mobil hingga 10 kWh yang dapat digunakan oleh pelanggan untuk mencapai stasiun pengisian daya terdekat.
Head of Before Service Department PT HMID, Putra Samiaji mengatakan, kehadiran mobile charging di Medan ini menjadi salah satu langkah aktif kami untuk terus memperluas fasilitas pendukung ekosistem mobil listrik di Indonesia.
"Diharapkan upaya ini akan membantu pelanggan untuk dapat menikmati mobilitas dengan lebih aman karena tidak perlu khawatir untuk mengisi daya mobil listrik dalam situasi darurat," ujarnya dikutip dari keterangannya, Jumat 24 Maret 2023.
Hampir setiap mobil listrik murni mengadopsi teknologi tersebut, diantaranya Tesla, Nissan Leaf, dan Hyundai Ioniq 5. Berkat V2L daya dari baterai bisa disalurkan ke luar mobil untuk keperluan dalam kondisi tertentu.
Khusus Hyundai Ioniq 5, arus yang dikeluarkan dari baterai mencapai 3,6 kilo watt hour (kWh), dengan daya tersebut bisa untuk mengisi daya kendaraan listrik lainnya, perangkat elektronik, hingga menyuplai kebutuhan listrik rumah.
Bahkan di Inggris, melansir Carscoops, Hyundai mempromosikan teknologi V2L dengan menjadikan Ioniq 5 sebagai jenset di sebuah hotel yang akan dibangun di pedesaan Essex.