Dari angka tersebut, Hyundai Ioniq 5 menjadi mobil listrik paling laku selama dua bulan di tahun ini. Pasalnya kendaraan pelahap seterum buatan lokal itu mencatatkan penjualan 447 unit.
Mobil listrik besutan brand berlogo H miring itu ditawarkan 4 varian, yang paling banyak didistribusikan ke jaringan diler adalah Siganture Extanded atau varian tertinggi, di mana selama dua bulan menyumbang 326 unit.
Harga mobil pelahap seterum itu tergolong tinggi meski statusnya buatan lokal, mulai dari Rp748 juta, sampai Rp829 juta, dengan menggendong baterai 400-800 volt. Di mana masing-masing varian beda spesifikasi.
Untuk tipe Prime Standard, dan Signature Standard jarak tempuhnya hanya 384 kilometer, sedangkan Longe Range dan Signature Long Range mencapai 481 km, berdasarkan hasil pengujian internal mereka.
Sedangkan Air ev dalam periode dua bulan di awal tahun ini penjualannya hanya 118 unit. Sejak Januari tipe Standard Range tidak ada data penjualan, atau pendistribusian unit, hingga memasuki bulan kedua namanya dihapus.
Seperti diketahui, Air ev ditawarkan 2 varian, yaitu Standard Range dengan harga Rp243 juta, dan Long Range Rp299,500 juta on the road.
Dipersenjatai baterai lithium ferro-phosphate (LFP) berkapasitas 17,3 kWh untuk tipe Standard Range dengan jarak tempuh 200 kilometer, dan tipe Long Range berdaya 26,7 kWh dengan daya jelajah lebih jauh, yaitu 300 km.