100kpj – Wuling Air ev mengalami penurunan dalam penjualan wholesales di awal tahun 2023 ini. Apakah, penurunan dari mobil listrik mungil ini imbas dari konsumen yang masih menunggu kepastian insentif kendaraan listrik dari pemerintah?
Pada Januari tahun ini, Wuling Air ev hanya terjual 35 unit saja, dan pada Februari mengalami kenaikan menjadi 83 unit yang didistribusikan ke diler-diler mereka. Angka tersebut jauh sekali dengan yang dicapai pada 2022, di mana Air Ev jadi mobil listrik paling laris, bahkan Desember distribusinya masih menyentuh 2.100-an unit.
Brand and Marketing Director Wuling Motors Dian Asmahani, tak menampik jika penyebab penurunan itu karena konsumen menunggu insentif dari pemerintah. Tapi, selain itu ada beberapa faktor lainnya yang membuat penjualan wholesales mobil listrik mereka itu menurun.
"Karena gini, banyak faktor yang terjadi di Januari dan Februari sebenarnya. Ya mungkin itu (subsidi) salah satunya, tapi small lah ya. Tapi kebanyakan itu adalah karena kita libur sih sebenernya. Januari itu ada libur Imlek dan tahun baru tapi apakah ada konsumen yang hold, ya ada tapi sedikit," kata Dian pada wartawan di pameran Gaikindo Jakarta Auto Week, JCC Senayan, beberapa hari lalu.
Wuling memang masuk dalam daftar mobil listrik yang mendapat insentif dari pemerintah, bersama dengan Hyundai. Memang, pemerintah sendiri belum menjelaskan skema insentifnya seperti apa untuk mobil listrik.
Berbeda dengan motor listrik dan konversi motor listrik yang sudah ditetapkan sebesar Rp7 juta per unit, dan akan mulai diterapkan mulai 20 Maret mendatang. Sebelumnya, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menjelaskan skema pemberian bantuan untuk mobil listrik baru akan dirilis pada 20 Maret 2023.
Soal kuota dari total 35.900 unit mobil listrik yang mendapatkan insentif, tapi Dian memastikan bahwa unit Wuling Air ev saat ini ready stock di diler.
"Yang jelas saat ini Air ev ready stock, bisa dibeli langsung di dealer," pungkasnya.