100KPJ

Gaikindo Main Aman! Setuju Harga Mobil LCGC Naik 5 Persen di Tahun Ini

Share :

100kpj – Mobil LCGC (Low Cost Green Car) menjadi program pemerintah untuk meningkatkan kepemilikan mobil di Indonesia yang belum merata. Ada sejumlah brand asal Jepang yang meramaikan kelas tersebut sejak 2013 silam.

Sebelum ada program tersebut, seperti diketahui Suzuki menjadi pemain pertama yang menjual mobil harga terjangkau melalui Karimun Wagon R. Kemudian disusul Toyota Agya, Daihatsu Ayla, dan Honda Brio Satya.

Sukses dengan Agya-Ayla, kedua perusahaan yang saling beraliansi itu mulai menawarkan mobil MPV di kelas LCGC melalui Calya, dan Sigra. Semua mobil-mobil tersebut awalnya dijual dengan harga sangat terjangkau.

Namun seiring berjalannya waktu, mengikuti perubahan harga bahan baku, kenaikkan ongkos karyawan, dan beberapa hal lainnya, harga mobil yang masuk ke dalam program KBH2 itu semakin mahal untuk sebagian orang.

Bahkan di tahun ini harga LCGC siap-siap akan mengalami peningkatan. Seperti yang sempat disampaikan Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita.

“Saya umumkan di sini, penyesuaian harga LCGC sebesar 5 persen,” ujar Menperin dihadapan wartawan saat hadir di acara ekspor perdana Toyota Kijang Innova Zenix.

Hal senada disampaikan Ketua Umum Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia, Yohannes Nangoi. Menurutnya penyesuaian 5 persen itu bukan perubahan pajaknya, namun produsen diziinkan untuk menaikkan harga jual.

“Kemarin saya menghadap ke Menperin, kenaikan harga 5 persen, bukan pajak, atau apa. Yang namanya LCGC, low cost dipatok harganya tidak boleh lebih dari sekian, green car itu dipatok bahwa pemakaiannya harus sekian liter,” ujar Nangoi.

Menurutnya, harga kebutuhan pokok sehari-hari saja naik, sehingga meski banderol mobil LCGC naik, namun masih mendapatkan insentif PPnBM 3 persen, karena kategorinya tidak berubah.

“Ini kan sudah sekian tahun yang lalu, orang air aja naik, mie aja naik semuanya, ini sudah megap-megap. Jadi kemarin diskusi dengan kementerian akhirnya menteri bilang dikasih slot untuk bisa naik harga jualnya bisa kita naikin,” kata Nangoi.

Artinya tidak ada usaha khusus dari Gaikindo sebagai asosiasi dalam menekan harga jual LCGC, mereka hanya main aman mengikuti aturan pemerintah, dan kemampuan produsen. 

Tidak heran jika target jumlah kepemilikan mobil di Indonesia bisa lebih merata, atau meningkat seperti negara lain tidak akan pernah tercapai.

Berdasarkan Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 33 tahun 2013, tentang Pengembangan Produksi KBH2 (Kendaraan Bermotor Hemat Energi), harga acuan ditetapkan sebesar Rp95 juta. Namun aturan itu sudah berubah.

Aturan soal mobil LCGC itu sudah mengacu pada Peraturan Menperin Nomor 36 tahun 2021 tentang Kendaraan Bermotor Roda Empat Emisi Karbon Rendah, menjadi Rp135 juta. 

Oleh sebab itu harga LCGC tidak ada yang di bawah Rp100 juta untuk saat ini. Daihatsu sebagai pionir mobil termurah sudah menyentuh angka Rp115 jutaan untuk Ayla, namun sepertinya harga itu akan berubah lagi.

Mengingat Ayla yang dijual saat ini adalah generasi lama, sedangkan model terbarunya sudah dirilis sejak Februari 2023, namun secara harga sampai saat ini belum diumumkan. Begitu pun dengan All New Toyota Agya.

Jika mengacu pada Permenperin tersebut, maka harga acuan mobil LCGC meningkat Rp6 jutaan dari sebelumnya Rp135 juta. Perubahan harga tersebut, tentu menyesuaikan ongkos produksi, bahan baku, gaji karyawan, dan lain-lain.

Share :
Berita Terkait