100KPJ

Punya Mesin Baru, Jangan Kaget Lihat Bocoran Konsumsi BBM Daihatsu Ayla Baru

Share :

100kpj – PT Astra Daihatsu Motor (ADM) akan meluncurkan All New Ayla pada 15 Februari di kawasan Jakarta. Artinya lebih dulu Perodua Axia baru sebagai saudara kandungnya yang dirilis di Malaysia pada 14 Februari.

"Daihatsu bermaksud mengundang Bapak/Ibu sahabat jurnalis untuk dapat hadir dapat hadir pada acara konfrensi pers Daihatsu: Senantiasa hadir untuk Indonesia," tulis undangan resmi yang diterima 100kpj.

Baca juga: Cara Kerja Transmisi Matik D-CVT di Mesin Daihatsu Ayla Baru, Apa Istimewanya

Memang tidak dijelaskan maksud dari acara tersebut, namun dugaan kuatnya menjadi momentum Daihatsu Ayla baru diperkenalkan. Saat ini, Ayla ditawarkan dengan mesin 1.000cc, dan 1.200cc seperti Toyota Agya.

Namun untuk generasi terbarunya, atau Perodua Axia mendapatkan enjin baru yang lebih bertenaga, dan tramisi matik yang lebih bertenaga.

Ayla versi lawas untuk 1.000cc tiga silinder mesinnya berkode 1KR-DE dengan DOHC, tenaga 64,1 dk di 6.000 rpm, dan torsi 86 Nm di 3.600 rpm, disalurkan melalui transmisi manual 5-percepatan, dan matik konvensional 4-percepatan.

Sedangkan generasi terbarunya yang dibangun menggunakan platform DNGA (Daihatsu New Global Architeture) dibekali mesin baru berkapasitas 1.000cc VVT-I tiga silinder dengan kode 1KR-VE, seperti dilansir Paultan.

Enjin tanpa turbo tersebut dapat menyemburkan tenaga maksimal 67 dk, dan torsi 91 Nm. Tenaga itu disalurkan melalui transmisi terbaru, terutama untuk matik yang sudah D-CVT (Dual Mode Continuosly Variable Transmission).

Artinya matik itu menggantikan konvensional 4-percepatan, dan serupa dengan All New Xenia, atau Daihatsu Rocky. Berkat sistem transmisi yang menggunakan sabuk baja tersebut bahan bakar diklaim lebih efisien.

Perodua menyebut bahwa hasil konsumsi BBM (bahan bakar minyak) Axia menjadi 25,3 kilometer per liter, bahkan bisa mencapai 27,4 km per liter untuk sistem jalan, lalu berhenti atau start-stop otomatis dengan Eco idle. 

Sangat irit, angka itu didapat dari hasil pengujian Malaysian Driving Cycle yang diklaim pengujian itu dilakukan di kondisi jalan setempat. Bisa saja kondisi jalan tidak macet, mengingat hasil tersebut serupa dengan mobil hybrid.

Share :
Berita Terkait