100KPJ

Sumber Listrik Ramah Lingkungan di Sungai Kalimantan Siap Dibangun

Share :

100kpj - Kendaraan listrik dianggap menjadi salah satu solusi, menekan emisi karbon yang selama ini dihasilkan mesin pembakaran. Semua brand di dunia berlomba-lomba membuat produk ramah lingkungan tersebut.

Di Indonesia ada beberapa produsen, dan importir umum yang menjual mobil listrik murni. Sebagian masih impor seperti Toyota bZ4X, Mini Cooper SE, Lexus UX-300e, Tesla, DFSK Gelora E, dan beberapa model lain.

Sedangkan yang dibuat di dalam negeri, hanya Hyundai Ioniq 5, dan Wuling Air ev. Selain mobil, ada puluhan merek motor listrik pendatang baru yang sudah memasarkan produknya di Indonesia dengan berbagai model.

Berdasarkan data Kementerian Perindustrian, tercatat ada 35 merek motor listrik di tahun ini yang terbagi menjadi roda dua, dan roda tiga. Total kapasitas produksi 1,04 juta unit per tahun dengan investasi Rp0,45 triliun.

Merek-merek baru tersebut diantaranya, NIU, Davigo, Volta, Energica, ION Mobility, Polytron, Treeletrik, Smartby EV Centre atau U-Winfly, ECGO, BF Goodrich, Sunrace, Bravo, Goda, I Moto, United, Alva One, dan masih banyak lahi.

Namun kehadiran kendaraan listrik di Tanah Air dianggap tidak seutuhnya mengurangi emisi karbon. Karena banyak hal yang membuatnya tidak 100 persen ramah lingkungan. Salah satunya sumber pembangkit listrik di Indonesia sebagian besar masih mengandalkan batu bara.

Sehingga masih menghasilkan emisi yang cukup besar. Untuk menjawab hal tersebut, pemerintah telah mempersiapkan pembangkit listrik ramah lingkungan, agar bisa mencapai netralitas karbon pada 2060 seperti yang sudah direncanakan.

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, menegaskan kesiapan Indonesia membangun ekosistem menuju transformasi kendaraan bermotor listrik berbasis baterai telah dibangunnya proyek kawasan industri Kalimantan Industrial Park Indonesia di Tanah Kuning, Kalimantan Utara.

"Ekosistem yang kita bangun ini sudah ada raw material-nya, refinery-nya, EV battery-nya, semua sudah tersusun. Ini sudah berjalan dan Presiden akan groundbreaking tanggal 27 Februari 1.400 Megawatt dari 10.000 Megawatt di Sungai Kayan dan sekitarnya. Jadi ini one of the largest and greatest downstream industry akan ada di Tanah Kuning nanti," ujar Purnawirawan Panglima TNI itu dikutip Antaranews, Jumat 27 Januari 2023. Sekadar informasi, di Indonesia saat ini ada beberapa jenis pembangkit listrik yang memanfaatkan tenaga surya, tenaga panas bumi, uap, air, dan tenaga gas.

Share :
Berita Terkait