100kpj – PT Suzuki Indomobil Motor (SIM) sebagai pabrikan mobil, dan motor Suzuki di Indonesia sudah memproduksi 3 juta unit mobil sejak menancapkan kuku bisnisnya pada 1976 silam, sampai Desember 2022.
Presiden Direktur PT SIM, Shingo Sezaki mengatakan, sesuai dengan misi perusahaan yang dijalani, yaitu menghadirkan produk, dan layanan bekualitas tinggi berorientasi kepada konsumen baik domestik, atau ekspor.
“Suzuki secara aktif dan konsisten selalu berkomitmen untuk memberikan yang terbaik hingga akhirnya berhasil mencapai momentum bersejarah, akumulasi produksi mobil ke-3 juta unit,” ujar Sezaki dikutip dari keterangannya, Selasa 17 Januari 2023.
Mobil pertama yang mereka produksi di dalam negeri adalah Suzuki Carry ST20, dan menjadi pikap terlaris di kelas niaga ringan pada era 70-an. Durabilitas, dan efisiensi selalu diandalkan pengusaha di berbagai wilayah.
Kemudian berkembang dengan menelurkan mobil-mobil penumpang, yaitu Karimun, Ertiga, APV, dan XL7. Terbaru pabrikan berlogo S itu mulai memproduksi teknologi mild hybrid yang disematkan pada Ertiga.
Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia, atau Gaikindo, Suzuki ekspor mobil buatan lokal ke luar negeri sebanyak 50.958 unit secara utuh, alias CBU sepanjang Januari-Desember 2022.
Mobil-mobil yang mereka jual ke luar negeri adalah Ertiga, XL7, Carry, APV dengan negara tujuan diantaranya Arab Saudi, Qatar Vietnam, Thailand, Filipina, Laos, Myanmar, Meksiko, Peru, Panama, Haiti dan lain-lain.
Sementara ekspor dalam kondisi terurai, atau CKD ada Suzuki Karimun Wagon R, Carry, dan Ertiga sebanyak 15.352 unit. Spare part yang dijual ke luar negeri 107.470 pis untuk Celerio, Ciaz, Karimun, Swift, dan Carry.
Kemudian untuk data penjualan pabrik ke diler di pasar domestik mencapai 90.408 unit dengan pangsa pasar 8,6 persen. Pencapaian itu membuatnya berada di peringkat ke-5 dari daftar merek mobil terlaris tahun lalu.
Active Deputy Director Manufacturing PT SIM, Yudonendito mengatakan, awalnya pabrik Suzuki di Indonesia berbekal sistem produksi konvensional, atau seutuhkan pakai tenaga manusia hingga digerakkan robot.
“Harapannya, pencapaian Suzuki tidak berhenti sampai di sini namun bisa tetap eksis, dan berkembang meningkatkan produksi, dan menghadapi tantangan mewujudkan misi perusahaan dalam jangka panjang,” tutur Yudonendito.
PT SIM memiliki fasilitas produksi dan perakitan di Tambun serta Cikarang yang didukung oleh para tenaga kerja profesional yang saat ini sudah mencapai lebih dari 5.000 karyawan.
Kedua fasilitas Tambun dan Cikarang ini berperan penting bagi Suzuki dalam menciptakan mobil, dan motor serta komponen untuk pasar domestik maupun global hingga dapat diekspor ke-80 negara di seluruh dunia.