100kpj - Jumlah kendaraan pribadi yang beredar di DKI Jakarta terus mengalami peningkatan setiap tahunnya, seiring dengan kondisi ekonomi, atau bertambahnya penghasilan seseorang.
Namun karena tidak didukung infrastruktur jalan yang memadai, kemacetan di Ibu Kota masih menjadi masalah lawas. Terutama ketika aturan bekerja di rumah dihilangkan setelah pandemi covid-19.
Untuk mengular kemacetan tersebut, Pemerintah Provinsi DKI terus memperbaiki transportasi umum, diantaranya memperbanyak armada bus TransJakarta dengan memperluas rutenya.
Kini juga sudah ada kereta listrik atau MRT (Mass Rapid Transit) yang menghubungkan beberapa wilayah di DKI. Belum lagi ada angkutan kota atau angkot, artinya sudah cukup banyak pilihan transportasi umum yang bisa dimanfaatkan.
Meski begitu, gengsi dan kebiasan gaya hidup cukup sulit dihilangkan dari warga Ibu Kota yang lebih nyaman memakai kendaraan pribadi. Bukan hanya sipil, sebagian aparatur negara, atau sebuah institusi pun menggunakan kendaraan pribadi, atau kendaraan dinas untuk mobilitas.
Salah satunya anggota Polri, yang belakang ini menjadi sorotan lantaran gaya hidup mewahnya, dan mobil yang digunakan. Hal itu diduga menjadi salah satu dasar Kapolda Metro Jaya, Inspektur Jenderal Polisi Fadil Imran meminta anggotanya menggunakan transportasi umum.
Terlebih PT TransJakarta sebagai penyedia busway sudah memberikan 10 ribu tiket, atau kartus akses menggunakan bus tersebut secara gratis kepada Polda Metro Jaya pada Desember 2022.
Jenderal bintang dua itu mengatakan, agar tahun ini di awali dengan sebuah resolasi, dan harapan sehingga kesatuan yang dimpimpinnya tersebut menjadi semakin baik dalam segala aspek. Salah satunya membantu mengurai kemacetan, atau menekan emisi.
"Saya ingin jargon Jakarta yang sejuk, yang sering saya sampaikan bukan hanya kita ucapkan. Apalagi kita sudah mendapatkan pembagian tiket elektronik Transjakarta," ujar Irjen Fadil dikutip dari Instagram Kapolda Metro Jaya, Jumat 13 Januari 2023.
Oleh sebab itu, dia meminta kepada jajarannya agar menggunakan transportasi umum seperti halnya busway, namun bukan untuk kegiatan sehari-hari. Sebagai langkah awal, bisa sekadar sebagai angkutan dari rumah ke kantor.
"Jadi saya berharap anggota Polda Metro Jaya menggunakan transportasi publik busway untuk datang ke kantor. Nanti kita uji coba mungkin setiap hari Senin dan Kamis semua naik TransJakarta," katanya.
"Saya juga mau naik TransJakarta. Kalau kita kebutuhannya hanya untuk angkutan pulang-pergi saja, mengapa tidak menggunakan busway saja? Berkontribusi buat Polda Metro Jaya, juga berkontribusi buat Ibu Kota ini," sambungnya.