100kpj – Rian Mahendra kini dalam posisi menganggur usai didepak dari Perusahaan Otobus (PO) Haryanto. Berbagai spekulasi akan masa depannya pun menyeruak, ada kabar membuat PO sendiri atau gabung dengan perusahaan lain.

Rian mengungkapkan sudah tidak lagi di PO Haryanto sejak 22 Juli 2022. Sedihnya lagi, dirinya pun tidak mendapatkan pesangon sepeser pun dari PO yang sudah dikelolanya itu.

Dia juga tidak memiliki modal untuk membangun PO sendiri, di mana menurutnya butuh biaya banyak. Rian mengaku hartanya saat ini hanya BPKB motor Yamaha Nmax saja.

"Gue nggak dapet pesangon. Kalau diceritain mah sedih. Udah deh, nggak usah ngomongin duit, ya!" ujar Rian dikutip 100KPJ.com dari yang siaran langsungnya dibagikan ulang kanal Youtube EDU Bus Akap.

"Gua sertifikat tanah aja enggak ada, BPKB cuma Nmax doang itu juga gua beli sendiri, kredit sendiri, rumah aja enggak ada. Enggak ada satupun tanah atau aset keluarga yang atas nama gua, karena kita kerja selama ini ikatan bakti," kata Rian di akun Youtubenya.

Rian pun kini masih membagikan aktifitas terkini usai tak kerja di PO Haryanto. Terbaru, dirinya berjumpa dengan Joko Supervisor HRGA Blue Bird, dan dia mengaku ditawari untuk menjadi sopir BigBird.

"Benernya mau ngelive buat dengerin hujatan kalian malam ini.. tapi dari tadi sore tamu ga abis2.. ini Mas Joko Supervisor HRGA Blue Bird jam segini malah baru dateng buat nawarin lowongan jadi Driver BigBird," tulis Rian di akun instagram @rianmahendra83, yang dikutip Senin 9 Januari 2023.

Sebelumnya, dia mengakui bahwa bikin PO sendiri itu membutuhkan modal yang sangat besar sekali. Untuk satu bus operasional saja harganya bisa mencapai Rp2 miliar.

"Bikin PO itu enggak kaya orang bikin angkringan modal Rp5 juta cukup, bus satu aja harganya Rp 2 miliar, kalo gua sekarang mau beli bus ngutang. Ya mungkin ntar kalau ada temen-temen mau nyumbang atau mau gabung ya oke lah, tapi kalau duit gua pribadi dari mana? " katanya.