100kpj – Kendaraan listrik, atau hybrid membutuhkan baterai untuk menggerakkan dinamo ke roda. Baterai menjadi nyawa untuk kendaraan listrik murni, berbeda dengan hybrid yang masih bisa digerakkan mesin pembakaran.

Baterai yang digunakan pada mobil listrik terbentuk dari beberapabahan dasar, diantaranya lithium-ion, nikel, metal, atau lainnya. Soal kapasitas penyimpanan disesuaikan dari kemampuan dinamo, dan desain kendaraannya.

Kapasitas baterai menentukan daya listrik yang masuk. Saat ini ada dua tipe pengisian, yaitu melalui arus bolak-balik atau Alternating Current (AC), arah arusnya selalu berubah-ubah, dan arus searah alias Direct Current (DC).

Waktu yang dibutuhkan untuk pengisian daya baterai tersebut sebagian besar mulai dari 30 menit, sampai 11 jam, tergantung tegangan atau arus kelistrikannya.

Untuk mempersingkat waktu, NIO sebagai perusahaan teknologi asal China meluncurkan pengisian daya terbaru bertenaga 500 kilowatt (kW), seperti dilansir Gizmochina, Rabu 28 Desember 2022.

Berkat daya listrik sebesar itu maka untuk pengisian baterai mobil listrik dari kondisi 10 persen, sampai 80 persen hanya membutuhkan waktu 12 menit. Atau menjadi yang tercepat di China dibandingkan alat pengisian lainnya.

Mengingat arus yang dihantarkan sangat besar, maka perlu spesifikasi khusus agar baterai kendaraan pelahap seterum itu tidak mudah jebol, atau mempercepat umur dari komponen penyimpan daya tersebut.

NIO menyarankan kendaraan listrik yang menggunakan alat buatannya itu dapat menampung arus maksimal 600 ampere, namun jika mobil pelahap seterum itu hanya memiliki output arus 400 volt maka butuh waktu 20 menit.

Sementara waktu pengisian 12 menit bisa didapatkan jika mobil pelahap seterum tersebut memiliki daya 800 volt. Alat itu memiliki layar sebsar 15,6 inci, dengan pendingin cairan di dalamnya, dan bobot kabel dibuat ringan.

Saat ini, alat pengisian daya terbesar nomor dua yang pernah dibuat berkapasitas 480 Kw lansiran XPeng, di mana butuh waktu 15 menit untuk pengisian baterai mobil listrik dari kosong sampai 80 persen.

Berkaca dari spesifikasi yang ditawarkan NIO, atau XPeng, maka untuk mengoperasikan alat pengisian daya kendaraan listrik itu butuh sumber kelsitrikan yang besar, tentu sebanding dengan biaya yang dikeluarkan.