100kpj – Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) DKI Jakarta, Arifin menjadi sorotan, lantaran nilai harta kekayaannya. Bahkan jika hal tersebut benar adanya, dia masuk sebagai jajaran pejabat Ibu Kota yang tajir melintir.
Kasatpol PP DKI, Arifin yang mengantongi kekayaan hingga Rp24,597 miliar tersebut menyebut ada kesalahan data di LHKPN (Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara) yang dilaporkannya pada periode 2021.
Jika melihat dari data tersebut, aset terbesarnya adalah tanah dan bangunan senilai Rp23,810 miliar, sedangkan harta berjalan atau koleksi kendarannya hanya Rp573 juta, terdiri dari 3 unit mobil, dan 2 unit sepeda motor.
Ketiga unit mobil tersebut jika diurutkan dari yang termahal, pertama ada Honda CR-V buatan 2015 seharga Rp230 juta, lalu Toyota Fortuner lansiran 2013 nilainya Rp205 juta, dan Honda Jazz 2005 yang ditaksir Rp68 juta.
Merangkum dari beberapa sumber, mobil termahal yang dimiliki mantan Camat Taman Sari itu adalah CR-V model lama, atau generasi keempat yang pertama kali diluncurkan di Indonesia pada 2012, dan diproduksi sampai 2017.
Desainnya lebih moderen dari generasi sebelumnya, dilengkapi berbagai fitur canggih seperti paddle shift, cruise control, grade logic control, dan shift hold control. Terdapat mode berkednara ECON, dan Eco assist.
Mobil SUV 5-penumpang teersebut menggendong mesin bensin 4 silinder berkode R20A berkapasitas 2.000cc bertenaga 150 dk, dan mesin keduanya bensin K24Z atau 2.400cc yang mampu menyemburkan tenaga 190 dk.
Saat ini Honda CR-V yang beredar di pasar dalam kondisi baru adalah generasi kelima yang pertama kali hadir 2017. Dibekali mesin bensin 1.500cc turbo, serupa dengan Civic, namun pilihan enjin 2.000cc seperti model sebelumnya juga masih tersedia.
Sementara dua unit motor yang dimiliki Satpol PP paling tajir tersebut adalah Honda Tiger 2005 seharga Rp5 juta, dan Kawasaki Ninja 2019 dibanderol Rp65 juta.
Sekadar informasi, sebelum menjabat sebagai Kasat Satpol PP DKI, Arifin yang pernah mengemban berbagai tugas penting di Pemprov. Pada 2018 dia adalah Wakil Walikota Jakarta Selatan, sempat menjadi Wakil Walikota Jakarta Pusat pada 2015, Kepala Dinas Perumahan, dan Pemukiman Provinsi DKI pada 2017, dan masih banyak lagi.