100kpj – Untuk menekan emisi yang dihasilkan mesin pembakaran kendaraan bermotor, bukan hanya berfokus pada mobil, dan motor, namun angkutan umum juga sangat berkontribusi untuk menuju ramah lingkungan.
Oleh sebab itu, pemerintah juga akan memberikan insentif angkutan umum bertenaga listrik terutama jika sudah diproduksi lokal. Seperti yang disampaikan Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo di Istana Negara.
Baca juga: Presiden Jokowi Siap Berikan Insentif Angkutan Umum Listrik jika sudah Produksi Lokal
“Insentif untuk angkutan umum selama produksinya di dalam negeri, tentu hitungannya berbeda. Nanti kalau hitung-hitungannya sudah final, keputusan ini final betul, baru akan kita sampaikan,” ujar Presiden Jokowi dalam Youtube Sekretariat Presiden, dikutip, Kamis 22 Desember 2022.
Salah satu angkutan umum tanpa emisi yang sudah diproduksi lokal adalah bus listrik BYD garapan PT VKTR Teknologi Mobilitas sebagai spin-off dari bisnis kendaraan listrik PT Bakrie Autoparts, anak usaha Bakrie & Brothers Tbk (BNBR).
Bus listrik brand China itu adalah jenis K9 low deck, dan sudah dijadikan armada Transjakarta sebanyak 30 unit. Adapun nilai TKDN, atau tingkat kandungan dalam negeri bus VKTR-BYD tersebut sekitar 35-45 persen.
Direktur Utama Bakrie & Brothers Anindya Novyan Bakrie sempat mengatakan, membuat bus listrik bukan hal baru bagi perusahaan, karena Bakrie Group melalui Bakrie Autoparts sudah 40 tahun terjun di industri otomotif.
“Jumlah bus Transjakarta ada sekitar 3.000 unit, sedangkan jumlah bus di Indonesia mencapai lebih dari 220 ribu bus.Potensi untuk penggunaan bus listrik masih sangat besar,” ujar Anindya yang juga menjabat sebagai Ketua Dewan Pertimbangan Kamar Dagang dan Industri (Kadin).
Secara dimensi bus listrik rakitan lokal tersebut memiliki panjang 12 meter, lebar 2,5 meter, tinggi 3,4 meter, dan jarak roda depan ke belakang 6,1 meter. Kapasitasnya dapat menampung 60 penumpang.
Jantung pacunya dibekali 2 motor listrik tipe AC Synchronous yang dapat menyemburkan tenaga maksimal 300 kilowatt, atau setara 402 dk, dan torsi hingga 1.100 Nm.
Untuk kapasitas baterainya mencapai 324 kilowatt per hour jenis Iron-Phosphate, di mana dalam pengujian internal BYD, bus pelahap seterum itu mampu menempuh jarak 250 kilometer dalam kondisi baterai penuh.
Bus listrik dengan kecepatan maksimal 70 km per jam itu hanya membutuhkan waktu 4-5 jam untuk pengisian daya baterainya dengan sistem AC yang mampu menyalurkan arus sebesar 80 kW.