100kpj – Untuk menarik minat konsumen terhadap kendaraan ramah lingkungan, berbagai cara dilakukan oleh pemerintah. Tujuannya untuk menekan emisi dari mesin pembakaran, agar bisa mencapai netralitas karbon 2060.
Salah satu caranya adalah memberikan subsidi agar harganya lebih terjangkau, terutama dalam kondisi on the road. Dengan begitu Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang Kartasasmita sedang merancang isentif tersebut.
Soal angka subsidi, mobil listrik berbasis baterai mendapatkan porsi lebih besar dibandingkan hybrid yang masih mengandalkan mesin pembakaran untuk membantu menggerakkan roda meski tertanam tenaga listrik.
“Jumlah dari subsidinya itu akan kami hitung, tapi kira-kira untuk pembelian mobil listrik akan diberikan isentif sebesar Rp80 juta. Untuk pembelian mobil listrik berbasis hybrid akan diberikan isentif Rp40 juta,” ujar Agus Gumiwang.
Diduga subsidi itu akan berlaku tahun depan, namun lebih lanjut Menperin menjelaskan, aturan tersebut dalam proses finalisasi menghitung isentif kendaraan listrik, baik mobil, atau sepeda motor yang diproduksi lokal.
“Insentif akan diberikan kepada pembeli mobil, atau motor listrik yang mempunyai pabrik di Indonesia,” tuturnya.
Menurutnya, keringan atau subsidi tersebut dibutuhkan untuk kendaraan ramah lingkungan untuk mendorong pertumbuhannya, seperti yang diterapjan di beberapa negara seperti Eropa, China, dan Thailand.
Dengan adanya isentif tersebut, maka harga jual beberapa mobil listrik, dan hybrid buatan lokal bisa lebih terjangkau. Salah satunya All New Kijang Innova Zenix Hybrid yang dirilis PT Toyota Astra Motor (TAM) pada 21 November 2022.
Toyota Kijang Innova Zenix Hybrid yang mengkombinasikan mesin 2.000cc, dan motor listrik itu dibuat di pabrik PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia, Karawang, Jawa Barat dengan komponen lokal sebesar 60 persen.
Ditawarkan dalam beberapa varian, harga Kijang Innova Zenix Hybrid mulai Rp458 juta untuk tipe 2.0 G HV CVT, sampai Rp611 juta tipe 2.0 HV CVT TSS Modelista. Lantas apakah harganya akan turun di tahun depan?
Marketing Direktur PT TAM, Anton Jimmy Suwandy belum bisa berkomentar banyak terkait penyesuaian harga yang akan dilakukan saat subsidi tersebut berlaku. Namun kebijakan itu tentu sangat diapresiasi untuk pelaku industri.
“Untuk detail angka lalu bagaimana impact secara detail mungkin harus tunggu realisasi, dan detail aturannya. Karena dari sana nanti pelaku industri bisa menyiapkan operasional termasuk ke diler,” ujar Anton kepada 100kpj, Kamis 15 Desember 2022.
Anton mengatakan, Toyota sebagai salah satu pelaku industri yang sudah cukup lama eksis dengan elektrfikasi di Indonesia rencana ini bisa membantu untuk semakin mempopularisasi adopsi kendaraan elektrfikasi.