100kpj – Mobil listrik akan menjadi kendaraan masa depan, yang dianggap menjadi solusi kendaraan yang ramah dengan lingkungan, makanya enggak jika banyak pabrikan yang berlomba-lomba mengenalkan produk kendaraan listrik terbaiknya.
Tak heran jika saat ini banyak negara sedang berupaya agar warganya mau beralih, dari kendaraan konvensional ke model listrik.
Bahkan ada beberapa negara yang memberikan insentif, untuk setiap pembelian kendaraan listrik baik sepeda motor maupun mobil. Contohnya yakni Amerika Serikat dan China.
Pemerintah Indonesia juga aktif mengajak masyarakat, untuk mau mengganti kendaraan yang masih menggunakan bahan bakar minyak ke model listrik.
Namun, ada satu negara yang pemerintahnya saat ini justru melarang warganya untuk memakai mobil dan motor listrik.
Seperti dikutip dari Drivespark, Senin 12 Desember 2022, negara yang dimaksud adalah Swiss dan ada alasan khusus mengapa pemerintahnya melakukan hal itu.
Diketahui bahwa sumber listrik dari negara tersebut 60 persennya berasal dari pembangkit bertenaga air. Namun, musim dingin yang melanda pada tahun ini membuat pasokan setrum menjadi menurun drastis.
Alhasil pemerintah harus menggunakan sumber energi alternatif, yang didapatkan dengan cara membeli dari negara lain.
Sayangnya, krisis antara Rusia dan Ukraina membuat harga energi menjadi mahal. Dilaporkan bahwa pemerintah Swiss sudah membuat rencana konservasi energi yang dibagi menjadi dua tahap, yakni krisis dan darurat.
Pada tahap awal, setiap rumah akan dihangatkan hanya hingga suhu 20 derajat Celcius. Apabila kondisi semakin memburuk, maka penggunaan listrik akan semakin dibatasi ke hal-hal yang sifatnya darurat saja seperti kebutuhan rumah sakit dan kantor polisi.
Sementara itu dikutip dari Viva, Presiden AS Joe Biden juga meminta warganya untuk tidak mengecas mobil listrik di waktu-waktu tertentu.
Alasannya, hawa panas yang sedang melanda membuat banyak orang menyalakan penyejuk ruangan dan berimbas pada tingginya pemakaian listrik.