100kpj – Guna mempercepat era elektrifikasi dan beralihnya masyarakat ke kendaraan listrik, konversi kendaraan menjadi salah satu opsi yang dipilih. Di mana, kendaraan konvensional diubah menjadi bertenaga listrik.
Ternyata,mahasiswa Institut Teknologi Bandung (ITB) sudah lebih dulu melakukan itu sebelum maraknya konversi akhir-akhir ini. ITB dipercaya oleh Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) dalam perkembangan itu.
Di mana, mobil Toyota Calya yang berhasil menjadi bermesin listrik. Calya transmisi matik ini mengusung Internal Combustion Engine (ICE) berkapasitas 1.200 cc. Kendaraan anyar tersebut diubah menggunakan mesin Battery Electric Vehicle (BEV).
Dosen & Peneliti Senior Sekolah Teknik Elektro dan Informatika ITB, Agus Purwadi mengatakan program konversi mobil ini dilakukan untuk efisiensi penggunaan bahan bakar lebih rendah. Saat ini proses tersebut masih berjalan dan memasuki fase evaluasi.
"Model ini sengaja dipilih karena sesuai dengan daya beli masyarakat Indonesia. Ditambah komitmen pemerintah dalam peralihan kendaraan listrik dan penurunan emisi gas buang yang dihasilkan mesin konvensional," ujar Agus beberapa waktu lalu di Bandung.
Lebih lanjut, dirinya memberitahu bahwa pihaknya sudah melakukan uji coba pada mobil Cayla yang konversi menjadi mesin listrik ini. Bersama tim, mereka melakukan pengujian pada jalanan berbukit dan kompatibilitas pengisian baterai di SPKLU tipe konekai CS2.
"Sudah di uji coba, sehingga sesuai dengan SPKLU-nya juga oke. Kami berharap ini tetap berlanjut di tahun berikutnya, sehingga kami bisa menyelesaikannya sesuai harapan," tambahnya.
Meski begitu, Agus masih menemukan beberapa tantangan yang dihadapi pada mobil listrik hasil konversi ini. Salah satu tantangan dihadapi adalah terkait aspek keselamatan yang tengah diusahakan sesuai standar internasional.
"Kalau wajib jalan dan berfungsi mungkin tidak masalah, yang jadi masalah kalau kami lihat standar internasional ataupun homologasinya, kami harus memenuhi aspek keselamatan yang sangat ketat,” jelas Agus.