100KPJ

Kijang Innova Listrik Kepergok Uji Coba di Jalan, Untuk Disewa Bukan Jual Eceran?

Share :

100kpj – Toyota Kijang Innova listrik pertama kali hadir di depan publik melalui pameran Indonesia International Motor Show, atau IIMS 2022 yang berlangsung Maret di JIExpo Kemayoran, Jakarta.

Mobil MPV (Multi Purpose Vehicle) tersebut hadir bertepatan dengan umur Kijang yang ke-45 tahun di RI. Tidak menggendong mesin pembakaran, hanya ada baterai, dan dinamo untuk sumber penggerak roda.

Seperti diketahui, Kijang Innova listrik adalah buatan lokal yang diolah PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia di pabrik Karawang, Jawa Barat. Kehadirannya pada saat itu menjadi spekulasi untuk model terbaru.

Namun ternyata Toyota Kijang Innova Zenix yang hadir pada 21 November 2022 hanya ditawarkan teknologi hybrid. Menggabungkan mesin bensin 2.000cc milik Voxy dengan dinamo di roda depan, dan baterai nikel.

Setelah lama menghilang, baru-baru ini Kijang Innova listrik kembali muncul. Tapi kepergok di jalan raya dengan pelat nomor khusus. Tidak diketahui tujuan mobil itu diajak jalan, meski sebelumnya hanya berstatus konsep.

Melalui status postingan Instagram @indra_fathan, berdasarkan iformasi yang didapat, mobil MPV ramah lingkungan itu akan menjadi calon Kijang Innova Zenix EV. Bukan untuk dijual umum, namun hanya disewakan.

Secara desain, Kijang listrik itu dibuat lebih moderenm terutama pada bagian bumper, lampu depan berbeda dari versi konvensional. Grill depan ditutup tanpa ada lubang udara, yang awalnya berfungsi mengalirkan udara ke mesin.

Di dalam kabin, pada konsol tengah tidak ada tuas transmisi layiknya mobil matik, atau manual. Posisi tuas tersebut digantikan dengan beberapa tombol. 

Namun menjadi hal wajar jika hal itu dilakukan, mengingat sebagian besar mobil pelahap seterum tidak memiliki banyak girbok seperti halnya mobil bermesin bahan bakar.

Sebagian hanya mengandalkan satu percepatan untuk menggerakan mobil maju ke depan, artinya pengguna hanya perlu menekan tombol saat ingin berjalan, atau mundur ketika parkir.

Marketing Direktur PT TAM, Anton Jimmi Suwandy sempat mengatakan, untuk menjual Kijang Innova EV butuh persetujuan banyak pihak, termasuk principal di Jepang. Terkait untuk pasar RI dia masih enggan berkomentar banyak.

 “Sulit kalau bicara sekarang, apakah satu tahun, dua tahun, atau bahkan lebih (untuk masuk tahap produksi massal). Karena banyak faktor dalam mengembangkan produk BEV (baterai electric vehicle),” ujar Anton.

Share :
Berita Terkait