100kpj – Baterai menjadi jantung utama kendaraan listrik, komponen berbentuk kotak yang terbuat dari lithium-ion, nikel, metal atau bahan lainnya tersebut bertugas menyimpan daya kelistrikan untuk disalurkan ke dinamo.
Setiap mobil listrik yang beredar dipasaran memiliki spesifikasi baterai berbeda-beda, hal itu lah yang menentukan kapasitas daya seterum yang masuk ke dalam komponen tersebut saat melakukan pengisian.
Tercatat ada dua tipe cara pengisian kendaraan listrik, yaitu melalui arus bolak-balik atau Alternating Current (AC), yang arah arusnya selalau berubah-ubah, dan arus searah atau Direct Current (DC).
Waktu yang dibutuhkan bervariasi, tergantung tegangan yang dialirkan. Mengingat kendaraan tanpa emisi itu membutuhkan listrik sebagai makanan utamanya, maka potensi korselting menjadi rasa khawatir tersendiri.
Korlseting listrik tidak terjadi begitu saja, umumnya dipicu karena proses instalasi yang salah, kabel yang rusak, kapasitas kabel tidak sesuai dengan tegangan, sikring naik turun, panas berlebihan saat pengisian dan lain-lain.
Untuk mencegah terjadinya korsleting, atau arus pendek, pabrikan mobil asal Jepang, yaitu Honda sudah memikirkan hal tersebut. Bagian riset dan pengembangan Honda Eropa bekerjasama dengan Kraftwarke Gmbh asal Jerman.