Selain lebih irit, performa mesin bensin terbaru itu memiliki performa lebih besar. Anton juga mengklaim bahwa untuk mengajaknya berlari dari kondisi diam ke 100 kpj (km per jam) lebih cepat dari edisi solar.
"Kedua dari segi akselerasi karena memiliki mesin baru, bobotnya juga lebih ringan, dan power to weighnya (perbandingan rasio antara bobot mobil dengan tenaga mesin) juga lebih baik 70-an persen. Bahkan 0-100 km per jam yang bensin model baru ini lebih cepat dari diesel," tuturnya.
Padahal jika dikomparasi, enjin diesel milik Kijang Innova sebelumnya punya torsi lebih besar. Memiliki kode 2GD-FTV sama dengan mesin Fortuner, yang sudah dilengkapi turbo atau VNT intercooler. Tenaga yang dapat dihasilkan mencapai 149 dk, dan torsi puncak 342 Nm.
Berbeda denga mesin bensinnya, di mana secara tenaga dan torsi lebih kecil dari Innova Zenix. Yaitu mengandalan enjin 2.000cc DOHC berkode 1TR-FE yang dapat menyemburkan tenaga maksimal 139 dk, dan torsi 183 Nm. Sedangkan untuk dieselnya dibuat lebih bertenaga.