100kpj – Kaca spion dimiliki semua kendaraan saat ini. Cermin pantul itu membantu pengemudi melihat kondisi sekitar yang tidak terjangkau ketika berkendara, terutama mobil.
Meski fungsinya vital, namun sepertinya tidak semua orang tahu, atau mau tahu siapa sih penemu kaca spion?
Merangkum History Garage, Car and Driver, The New York Times, kaca spion awalnya berasal dari suatu masalah di lintasan balap pada abad ke-20. Di mana mobil, dan motor yang mengikuti adu kebut itu tidak memiliki spion.
Sehingga untuk memantau situasi dari arah belakang, pembalap mengandalkan jasa asisten. Tugasnya, memberitahukan pembalap, seandainya peserta lain datang mendekat.
Selain menjadi pengingat, laporan yang dikirimkan asisten ke pembalap juga bisa mencegah terjadinya benturan. Sebab, sebelum benar-benar menikung, sang pendamping akan memastikan terlebih dahulu, tak ada kendaraan lain.
Kemudian memasuki 1911, pembalap bernama Ray Harroun kesulitan mencari asisten untuk kompetisi Indianapolis 500. Akhirnya dia mengakalinya dengan memasang cermin di mobil. Di sinilah gagasan spion pertama kali ditemukan
Harroun berhasil melalui balapan dengan baik. Ia bisa memantau situasi belakang tanpa bantuan asisten, karena telah memiliki spion. Selain itu, dengan berkendara sendiri, maka mobil bisa melaju lebih cepat.
Dirinya pun berhasil memenangkan lomba. Tak seorangpun menyangka bahwa di musim selanjutnya, seluruh pembalap yang ikut kompetisi turut menggunakan perangkat serupa.
Sejak saat itulah penggunaan spion kian merebak, bahkan di kendaraan-kendaraan penumpang biasa, meski begitu penemuannya masih saja menjadi perdebatan pada kala itu.
Lantaran bentuknya yang tidak seperti spion ideal, namun para sejarawan sepakat Harroun-lah tokoh di balik terciptanya komponen tersebut. Kaca spion yang tertanam di mobil ada tiga, yakni sisi kiri dan kanan, serta tengah.
Meski sudah sangat membantu mencegah kecelakaan, atau saat bermanuver hingga berbelok, namun seiring pekembangan teknologi fitur mobil terus meningkat.
Mengingat mobil memiliki banyak titik buta, sehingga pengemudi tidak seutuhnya bisa memantau objek di sekitar, maka muncul fitur Blind Spot Warning.
Teknologi itu memberikan tanda berupa suara, atau indikator pada spion jika ada kendaraan lain mendekat. Selain itu ada juga fitur lain yang mempermudah pengemudi saat berkendara, atau parkir, yakni kamera 360 derajat.
Berkat bantuan kamera tersebut, pengemudi bisa melihat secara utuh kondisi mobil dari setiap sisi hanya di layar head unit, sehingga memudahkan saat parkir.