100KPJ

Siap-siap Mobil Listrik Buatan Banten Dijual di Indonesia

Share :

100kpj – Mobil listrik yang beredar di pasar Indonesia saat ini sebagian besar masih berstatus impor. Diantaranya ada beberapa model Tesla, Porsche Taycan, Nissan Leaf, Lexus UX-300e, DFSK Gelora E, dan Toyota bZ4X.

Semua mobil listrik itu dibawa utuh ke Indonesia melalui importir umum, dan produsen dari merek kendaraan tersebut. Sedangkan yang sudah diproduksi secara lokal hanya Hyundai Ioniq 5, dan Wuling Air ev. 

Namun dalam waktu dekat, bukan hanya kedua Air ev, dan Ioniq 5 yang menjadi mobil listrik buatan dalam negeri, sebab ada brand lain yang sedang mempersiapkan pabriknya untuk membuat produk sejenis.

Merek tersebut adalah DFSK yang berada di bawah naungan PT Sokonindo Automobile. Jenama asal China itu akan memanfaatkan pabriknya yang berlokasi di Cikande, Serang, Banten untuk produksi mobil pelahap seterum.

Marketing Head PT Sokonindo Automobile Achmad Rofiqi mengatakan, kendaraan listrik sudah menjadi salah satu agenda DFSK ketika menancapkan kuku bisnis di Indonesia pada 2017 lalu dengan pabrik yang dimilikinya.

“Kini DFSK sudah memiliki modal besar dalam hal produksi kendaraan listrik, yakni pabrik di Cikande. Dan diharapkan bisa segera menghasilkan kendaraan-kendaraan yang diinginkan konsumen,” ujar Rofiqi dikutip dari keterangannya, Jumat 18 November 2022.

Pabrik tersebut saat ini sudah memproduksi beberapa produk dengan mesin konvensional, diawali dari DFSK Glory 580, dan Glory 560. Kapasitas produksinya 50 ribu unit per tahun, dan diklaim bisa diatur sesuai kebutuhan.

Didukung teknologi robotik yang sudah meencapai 90 persen untuk proses produksi, dan cara kerjanya bisa diatur otomatis dengan jaringan internet. Penggunaan teknologi itu untuk memaksimalkan kualitas sumber daya manusia.

Perpaduan robot, dan tenaga manusia itu juga dapat menghasilkan kendaraan listrik yang sesuai dengan keinginan perusahaan. Dalam keterangannya, pembuatan mobil tanpa emisi itu sudah diproyeksikan beberapa tahun ke depan.

“Pemanfaatan fasilitas perakitan DFSK di Cikande akan membuat harga jual kendaraan listrik kami akan lebih terjangkau dari sebelumnya,” tuturnya.

Produsen mobil asal Tiongkok itu sudah menjual kendaraan listrik yang menyasar segmen komersial, melalui DFSK Gelora E dengan model blind van, dan mini bus. Harganya mulai Rp484 juta dengan status impor dari China.

Namun saat diproduksi di dalam negeri, maka banderol Gelora E itu dijanjikan bisa lebih terjangkau, karena memanfaatkan komponen lokal.

“Selain itu penggunaan komponen lokal untuk meningkatkan TKDN akan memberikan stimulus bagi industri pendukung otomotif,” sambungnya.

DFSK juga sudah memamerkan mobil listrik lainnya di Indonesia, yaitu Mini EV yang secara dimensi serupa dengan Wuling Air ev, dan Seres SF5 yang merupakan hasil kolaborasi dengan Huawei.

Share :
Berita Terkait