Sedangkan perlindungan untuk pengguna jalan hanya 79 persen, di mana uji coba dilakukan saat pengemudi lengah padahal di depan mobil ada orang sedang menyebrang jalan, dan mobil melakukan pengereman otomatis.
Yang menarik bantuan keamanan milik mobil listrik itu nilainya mencapai 91 persen. Dalam video yang dibagikan Euro NCAP saat tabrakan frontal dengan kecepatan 64 km per jam, seluruh bagian depan mobil hancur.
Terutama pada bagian bumper, kap depan penyok, namun tidak melebar ke bagian pilar atau kaca depan, bahkan semua air bag bagian depan, dan samping mengembang sempurna.
Tapi untuk penumpang sebelah sopir tidak ada air bag depan, hanya di samping yang menjalar sampai ke penumpang bangku baris kedua. Kantung udara di bagian depan hanya untuk sopir tepatnya di bagian setir.
SUV ramah lingkungan itu menggunakan rancang bangun e-TNGA, atau Toyota New Global Architecture, dan menjadi kendaraan ramah lingkungan pertama mereka yang diracik bersama Subaru sebagai aliansinya.
Mengandalkan baterai 355 volt, atau 71,4 kilowatt hour. Meski secara kapasitas baterai lebih kecil dari Hyundai Ioniq 5, namun jarak tempuhnya berdasarkan pengujian internal bisa mencapai 500 kilometer.
Mobil listrik itu dibekali sistem keamanan TSS (Toyota Safety Sense) 3.0. Fungsinya dapat melakukan pengereman otomatis, mengembalikan setir saat mobil keluar marka jalan, berjalan sendiri di kecepatan tertentu, dan lain-lain.