100KPJ

Kemampuan Mobil Listrik Mungil yang Digunakan Polwan Untuk Patroli

Share :

100kpj – Korlantas Polri menjadi salah satu instansi yang memiliki banyak kendaraan listrik. Hal itu terlihat saat digunakan untuk pengawalan, dan patroli selama Konfrensi Tingkat Tinggi, atau KTT G20 Bali pada 15-16 November. 

Selama forum kenegaraan tersebut sebanyak 88 mobil listrik, dan 96 unit motor listrik digunakan untuk pengawalan. Untuk mobil ternyata bukan hanya Hyundai Ioniq 5, atau Ioniq EV, ternyata ada juga Renault Twizy.

Penampakan Renault Twizy terlihat ada 6 unit ketika 12 anggota dari Polisi Wanita (Polwan), dan Korps Wanita Angkatan Darat (Kowad) berpatroli mengelilingi kawasan ITDC, Nusa Dua, Bali pada kemarin malam.

“Patroli kendaraan listrik ini selain memastikan keamanan juga dilakukan guna mendukung energi ramah lingkungan,” ujar Kepada Divisi Humas Polri Irjen Pol Dedi Prasetyo dikutip Viva.co.id, Rabu 16 November 2022.

Mobil listrik mungil dengan konfigurasi dua penumpang itu memang dilahirkan untuk digunakan di perkotaan. Artinya tidak direkomendasikan menempuh jarak jauh, karena daya baterai yang dimilikinya juga terbatas.

Mengusung Electric Direct Drive Technology dengan mesin 3CG -electric asynchronous. Mampu menghasilkan kekuatan 13 Kw, atau setara 17 daya kuda, dan butuh waktu 6,1 detik untuk melesat dari diam sampai kecepatan 45 km per jam.

Untuk pengisian baterainya hanya membutuhkan waktu dua jam setengah. Dan tidak perlu adapator tambahan saat mengisi baterai dengan colokan listrik yang ada di rumah. Sebab bisa langsung terhubung dengan soket berdaya 220 volt.

Mobil listrik yang hanya bisa menempuh 80 km itu dibanderol Rp408 juta dengan tiga pilihan warna, yakni putih, hitam, dan orange.

Sebelumnya pada pertengahan 2021, Kepolisian lalu lintas bekerjasama dengan IMI (Ikatan Motor Indonesia), dan importir umum Prestige Image Motorcars dengan menyerahkan mobil listrik Tesla Model 3.

Bukan hanya itu, ada juga Renault Twizy dengan balutan warna putih dan striping biru PJR (Patroli Jalan Raya). Diketahui, mobil pelahap seterum buatan brand Eropa tersebut belum dijual secara resmi oleh PT Maxindo Renault Indonesia sebagai produsennya.

Share :
Berita Terkait