Mobil besutan negeri panser itu digunakan sejak era Presiden Susilo Bambang Yudhyono pada 2009, dan kembali digunakan Presiden Jokowi.

Mobil tersebut dirancang khusus untuk petinggi negara, di mana pada bagian bodi dibalut anti-splitering polycarbonate yang tebal, sehingga anti peluru, hingga serangan bom karena bagian kolong dirancang khusus.

Selain itu, kacanya juga anti peluru, secara dimensi panjangnya mencapai 5.079 mili meter, lebarnya 1.875 mm, dan tinggi 1.473 mm, dan jarak poros roda depan ke belakang mencapai 3.035 mm.

Interiornya tentu mewah, serupa dengan S-Class lainnya, pada bagian jok, dashboard, dan pilarnya dibalut bahan kulit. Pengaturan jok elektrik, sistem hiburan yang memadai untuk penumpang depan, dan belakang.

Kursinya juga diberikan fitur pemanas, dan pendingin, dan memori untuk menyimpan settingan posisi duduk ternyaman penggunanya, terdapat panoramic sunroof, serta aksen kayu pada dasrboard yang membuat terlihat mewah.

Secara bobot, sedan tersebut lebih berat dari kondisi standarnya berkat perlengkapan keamanan yang terpasang. Yang menarik, mobil itu masih bisa berjalan meskipun ban dalam kondisi kurang angina, alias kempis.

Dipersenjatai mesin bensin 12 silinder, atau V12 berkapasitas 5.513cc yang mampu menyemburkan tenaga maksimal 517 dk, dan torsi puncak tembus di angka 830 Nm. Sangat besar untuk sedan luxury.