Namun karena fungsi perguruan tinggi sebagai pusat pembelajaran, sehingga kendaraan listrik hasil karya mereka hanya sebatas konsep. Cukup sulit diproduksi massal untuk dijual, hanya Gesits yang berhasil di komersialkan.
Tidak heran saat disinggung terkait hambatan sebuah perguruan tinggi untuk menjadi industri agar bisa menjual kendaraan listrik buatanya, mantan Rektor ITS Prof. Ir. Joni Hermana M.Sc.ES., Ph.D cukup menggebu-gebu.
Hal itu disampaikan saat sesi tanya jawab di seminar nasional 100 tahun industri otomotif menuju netralitas karbon yang digelar di ITS Surabaya, kemarin bersama PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia.
“Paling tidak tantangan internal kita belum punya kemampuan utuh, bagaimana tentang memasarkan produk inovasi kita. Jadi prototipe saja terus, dan itu yang menajadi kesalahan,” ujar Joni dikutip 100kpj, Rabu 12 Oktober 2022.
Menurut mantan Dekan Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan (FTSP) itu, terjadi missing link untuk perguruan tinggi masuk ke dalam market. Masalah lainnya selalu memiliki pandangan berbeda dengan pemerintah.
“Terus ketika kita berusaha mendapatkan support dari pemerintah, menurut pandangan saya dulu waktu awal Gesits dengan pemerintah tidak satu suara,” tuturnya.