Pabrik terbaru itu diklaim lebih ramah lingkungan karena menyematkan 3.600 panel surya yang dapat menghasilkan daya listrik hingga 2.100 kW, pemanfaatan energi terbarukan, dan ventilasi panas alami.
Melalui spesifikasi tersebut, pembangkit ini dapat mengurangi kadar emisi sekitar 20 persen dibandingkan kondisi saat ini.
Saat dikonfirmasi, Direktur Marketing dan Direktur Corporate Planning & Communication, Sri Agung Handayani mengatakan, pabrik di Sunter ditutup dan dialihkan ke Karawang.
"Pada 2024 (tutupnya), belum ada rencana (nasib pabrik di Sunter nantiny)," ujar Sri Agung kepada 100kpj, Senin 10 Oktober 2022.