Dengan kondisi tersebut, ternyata tidak akan memengaruhi terhadap penurunan minta masyarakat terhadap kendaraan baru. Sebab pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun ini masih di atas lima persen.
Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), dan Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI) juga menganggap kenaikan BBM tidak terlalu berdampak pada penjualan mobil, dan motor di Tanah Air.
“Dari data-data sejarah, dan kronologi seperti ini kami harapkan kenaikan BBM tidak berpengaruh pada penjualan kendaraan bermotor,” ujar Sekretaris Umum Gaikindo, Kukuh Kumara secara virtual bersama Forwot, Kamis 15 September 2022.
Berdasarkan data Gaikindo, penjualan mobil dari diler ke konsumen sepanjang Januari-Agustus 2022 menorehkan angka 637.040 unit, sedangkan untuk pendistribusian unit dari pabrik ke diler alais wholesales 658.232 unit.
Dibandingkan dengan periode yang sama di 2021, penjualan retail atau diler ke konsumen hanya mencapai 527.697 unit, dan penjualan pabrik ke diler 543.424 unit selama 8 bulan.
Kondisi ekonomi, dan peningkatan minat masyarakat, membuat Kukuh Kumara, tetap yakin proyeksi penjualan mobil baru sampai akhir tahun tetap di angka 900 ribu unit.
“Di awal Saya sampaikan kenaikan ekonomi kita tahun ini diperkirakan di atas lima persen, dan masih ada konsumen yang inden (belum dapatkan unit),” tuturnya.