Technical Expert PT HMDI, Fatoni mengaku, ada salah satu pelanggan yang enggan disebutkan namanya yang datang ke bengkel Hyundai untuk menonaktifkan fitur keselamatan canggih tersebut, karena tidak terbiasa oleh cara dia berkendara.
"Hanya saja laporan di kita malah 'aneh', ada beberapa kustomer yang justru malah minta dinonaktifkan (ADAS-nya)," ujar Fatoni.
Di dalam SmartSense terdapat beberapa fitur yang bekerja saling berhubungan, mengandalkan radar sensor. Tujuannya untuk meningkatkan keselamatan pengguna ketika kondisi lengah, yang bisa berpotensi menyebabkan kecelakaan.
Terdiri dari Forward Collision-avoidance Assist (FCA) yang dapat memperingatkan pengemudi saat ada resiko benturan dengan objek di depan, mulai dari pejalan kaki, hingga kendaraan lain. Akan melakukan pengereman otomatis, dan memberikan tanda potensi benturan pada layar klaster.
Kemudian ada Lane Keeping Assist (LKA), di mana mobil akan tetap berada di jalur yang benar, sehingga saat pengemudi keluar dari marka jalan, setir akan memberikan perlawanan untuk memaksa mobil tetap di tengah, terkecuali menghidupkan lampu sein.
Sementara fungsi Blind-spot Collision-avoidance Assist (BCA), akan muncul indikator pada spion saat ada kendaraan lain, atau objek mendekati mobil dari titik buta pengemudi.
Dan Rear Cross-traffic Collision-avoidance Assist (RCCA) akan memberitahu pengemudi dari suara ketika parkir mundur, namun tiba-tiba ada kendaraan lewat.