Untuk kasta tertinggi tenaganya disalurkan melalui transmisi matik IVT (Intelligent Variable Transmission) ke roda depan.
Sedangkan Almaz RS disematkan mesin bensin empat silinder berkapasitas 1.451cc turbo. Meski volume silinder lebih kecil, namun tenaga maksimalnya mencapai 140 dk di 5.200 rpm, dan torsi 250 Nm di 1.600-3.600 rpm.
Tenaga besarnya itu disalurkan melalui transmisi matik CVT (Continuosly Varible Transmission) ke roda depan. Artinya di atas kertas, SUV buatan Wuling itu jauh lebih bertenaga dibandingkan Creta.
Sementara dari sisi fitur konektivitas, kedua SUV tersebut sama-sama bisa terhubung ke smartphone melalui jaringan internet. Jika di Almaz RS memanfaatkan Internet of Vehicle (IoV), sedangkan di Creta adalah Bluelink.
Secara fungsi hampir serupa, di mana pemilik bisa mengetahui berbagai informasi mobil dari aplikasi yang diunggah di gawai miliknya. Diantaranya, menghidupkan mesin, AC, dan membuka jendela dari jarak jauh.
Kemudian di dalam IoV, dan Bluelink juga memiliki geo-fencing, atau pagar elektronik. Sehingga saat mobil berpindah tempat, atau melewati radius jarak yang ditentukan akan muncul pemberitahuan ke handphone.
Mengingat mobil terhubung ke smartphone, maka untuk Almaz RS bisa mendengarkan lagu secara online yang dapat di akses melalui head unit berukuran 10,4 inci.