Yang terbaru mereka memperlihatkan penampilan interior Hyundai Stargazer. Terlihat mobil Low MPV calon pesaing Avanza, dan Xpander itu memiliki head unit model floating sebagai sumber sistem hiburannya.
Memiliki konfigurasi 7-penumpang, namun jika diperhatikan berbeda dari mobil sekelasnya. Sebab pada bangku baris kedua mengusung model captain seat, lengkap dengan arm rest seperti Kijang Innova, atau Wuling Cortez.
Hal lain yang menarik perhatian adalah adanya logo B, dan SOS dekat lampu baca penumpang depan. Diketahui, logo tersebut juga ditemui pada Hyundai Creta, yang menjadi sistem konektivitas dengan nama Bluelink.
Sistem konektivitas dengan jaringan internet itu mirip dengan fitur Wuling Almaz RS, atau pesaingnya All New Toyota Veloz melalui T-Intouch . Jika terhubung dengan gadget, penggunannya bisa mendapatkan informasi penting soal mobil, dan melalukan perintah dari jarak jauh.
Berpatokan dari Nilai Jual Kendaraan Bermotor, atau NJKB di Samsat DKI Jakarta, Veloz varian tertinggi memiliki harga dasar Rp233 juta. Setelah dikenakan pajak, keuntungan perusahaan, dan lain-lain harga jualnya Rp331,100 juta on the road.
Artinya ada selisih Rp98,100 juta dari nilai dasar Veloz. Dengan begitu tidak menutup kemungkinan, banderol Hyundai Stargazer Prime matik yang menjadi kasta tertinggi hanya sekitar Rp300 jutaan, atau sedikit lebih murah dari pesaingnya.
Harga dasar Toyota Avanza-Veloz dan Hyundai Stargazer: