100kpj – Elon Musk selaku CEO Tesla berencana melakukan pengurangan karyawan pada perusahaan mobil listriknya tersebut. Disebut-sebut hal tersebut karena Elon Musk mau mengembangkan Twitter yang baru dibelinya.
Memang Elon Musk sendiri beralasan bila ekonomi di Amerika Serikat sedang kurang baik. Melansir dari Reuters, Tesla saat ini menawarkan 5.000 pekerjaan di seluruh dunia dan 100.000 karyawan yang ada.
Dalam email yang terungkap oleh Reuters dilaporkan bila Tesla akan menghentikan semua perekrutan di seluruh dunia. Email itu dikirim beberapa hari setelah Musk memerintahkan semua karyawannya untuk bekerja lagi di kantor setidaknya selama 40 jam seminggu atau menghadapi PHK.
"Perhatikan, ini tidak berlaku untuk siapa pun yang benar-benar membuat mobil, baterai, atau memasang solar," tulis Musk dalam email yang dilihat Reuters.
Saat ini saham Tesla juga turun tiga persen usai berita akan pengurangan karyawan tersebut mencuat. Hingga kini, Elon Musk dan Tesla belum mengeluarkan pernyataan apa pun terkait pengungkapan tersebut.
Saham Tesla sendiri memang turun sebanyak 22 persen sejak Elon Musk menggunakan sahamnya untuk mendanai rencana pembelian Twitter yang saat ini ditahan. Lalu kecemasan ekonomi global dan kasus jam malam di China karena Covid, yang menaungi pabrik Tesla.
"Elon Musk memiliki wawasan informasi yang unik tentang ekonomi global. Kami percaya bahwa pesan darinya akan membawa kredibilitas tinggi," jelas Adam Jonas, seorang analis Morgan Stanley, mengatakan dalam sebuah laporan.