Besar kemungkinan mobil tersebut mulai diproduksi massal sebelum Oktober, dan baru akan dijual ke publik setelah G20 selesai, artinya sekitar September tahun ini. Lantas berapa harganya?

“Target harga Kemenperin Rp400 juta, sama yah. Pak Nangoi (Ketua Umum Gaikindo) sudah bilang September. Mungkin bisa ditanyakan ke Kemenperin, karena kami tidak mengerti apa brand yang dimaksud,” tuturnya.

Sebelumnya, Kementerian Perindustrian melalui Direktorat Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportassi dan Elektronika (ILMATE), Dodiet Prasetyo aka nada mobil pelahap seterum harga Rp400 juta di Indonesia.

Menurutnya harga tersebut lebih terjangkau dari mobil listrik yang sudah dipasarkan di Indonesia saat ini. Selain itu, sudah sesuai dengan kemampuan, atau daya beli konsumen di Indonesia yang berada di angka Rp300 jutaan.

Product Planning Wuling Motors, Danang Wiratmoko mengatakan, terkait fitur yang akan tersedia masih belum bisa dibocorkan. Namun mobil listrik dengan platform GSEV, atau Global Small Electric Vehicle itu memiliki kemudahan saat pengisian daya.

“Jarak tempuhnya yang akan kita luncurkan di Indonesia mulai dari 200-300 kilometer. Kalau dengan jarak segitu kami cukup percaya diri untuk kebutuhan sehari-hari,” tutur Danang.