100KPJ

Pemuda asal Malang Ubah Minyak Goreng Bekas Jadi BBM, Kok Bisa?

Share :

100kpj - Kendaraan bermotor yang beredar di Tanah Air masih memanfaatkan bahan bakar minyak (BBM) untuk mesin pembakaran. Bukan hanya itu, kapal laut, atau perahu yang menggunakan mesin tempel juga demikian.

Mengingat jumlah kendaraan setiap tahunnya meningkat, artinya berbanding lurus dengan melonjaknya kebutuhan BBM. Tidak heran jika jumlah minyak fosil yang jadi bahan dasarnya semakin tipis, hingga para ilmuan mencari jalan keluar.

Ada cukup banyak alternatif sumber energi untuk kendaraan bermotor. Diantaranya memanfaatkan tenaga listrik, panas matahari, hydrogen, hingga mencampurkan sebagian minyak fosil dengan jagung, dan kelapa sawit untuk dijadikan bahan bakar, atau lebih dikenal bio diesel.

Bahkan ada yang sepenuhnya mengubah limbah minyak goreng untuk pengganti BBM, seperti yang dilakukan Alexander Soegio bersama timnya. Pemuda asal Malang, Jawa Timur tersebut bermodal minyak jelantah rumah tangga lalu dijadikan bio diesel demi mengurangi pencemaran lingkungan.

Alexander mengaku, bio diesel dari bahan dasar minyak bekas tersebut terinspirasi dari salah satu karya mahasiswa perguruan tinggi Kota Malang saat mengikuti lomba kewirausahaan. Kemudian dikembangkan secara serius dengan mendirikan perusahaan pada 2019 bernama Zerolim, atau akronim Zero Limbah.

"Kita kembangkan karena memiliki potensi nilai ekonomis dengan cara perolehan minyak jelantahnya melalui digitalisasi bank sampah, sekaligus menekan pencemaran lingkungan," ujar Alex dikutip Viva.co.id, Senin 30 Mei 2022.

Untuk saat ini diesel dengan bahan dasar minyak bekas gorengan tersebut hanya digunaka mesin tempel di kapal, atau perahu. Artinya bisa menjadi alternatif para nelayan saat mencari ikan, tanpa perlu merogoh kocek demi mendapatkan solar pada umumnya.

"Kami sendiri yang mengelola, kemudian hasil produknya kita pasarkan ke nelayan pesisir di Jawa Timur sebagai bahan bakar penggerak kapal atau perahu, kemudian juga kita ekspor ke beberapa negara," tuturnya.

Mahasiswa lulusan University of Colorado USA itu mengatakan, minyak jelantah ini mereka peroleh dari rumah tangga, restoran, kafe, hingga home industri. Untuk mendapatkan limbah tersebut, Alex bersama teman-temannya membuat aplikasi khusus agar masyarakat tertarik menjual minyak goreng bekas pakai.

"Setiap satu kilogram mendapatkan 3000 poin. Poin bisa ditukarkan uang tunai melalui rekening. Juga bisa dalam bentuk e-money untuk ditukarkan di merchant terdekat," katanya. 

Lebih lanjut dia menjelaskan, rata-rata, dalam waktu sebulan, Zerolim bisa menampung jelantah hingga 20 ton per bulan. Dari jumlah tersebut, sebanyak 30 persen bisa diolah menjadi biodiesel dan didistribusikan kepada para nelayan di pesisir Jatim.

Tidak ada informasi, terkait bahan lain yang dicampur untuk mendapatkan cetane number, atau cara mengubah limbah minyak goreng tersebut menjadi bio diesel.

Share :
Berita Terkait