100kpj – Demi mendukung pemerintah dalam menekan polusi udara yang dihasilkan dari mesin pembakaran kendaraan bermotor, sejumlah produsen mobil di Indonesia berlomba-lomba menawarkan produk ramah lingkungan.
Salah satunya memanfaatkan teknologi hybrid, menggabungkan mesin bensin dengan motor listrik agar mendapatkan bahan bakar lebih efisien, dan emisi gas buang yang rendah.
Ada beberapa sistem hybrid, salah satunya mild seperti yang akan diterapkan Suzuki pada Ertiga hybrid. Mobil yang meramaikan pasar Low MPV tersebut akan meluncur dalam versi ramah lingkungan dalam waktu dekat.
PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) dalam postingan media sosialnya membocorkan tanggal peluncuran Suzuki Ertiga hybrid, yaitu pada 10 Juni 2022. Meski tidak dijelaskan produk terbarunya, namun terlihat dari siluetnya.
“Untuk hari yang lebih baik. Segera 10.06.22,” tulis keterangan unggahan foto Instagram produsen mobil Suzuki tersebut.
Bayangan mobil dari postingannya tersebut, serupa dengan bentuk bodi Ertiga. Bocoran lainnya, beberapa sales telah membagikan foto Ertiga Hybrid kepada konsumen yang berminat.
Keran pemesanan sudah dibuka sebelum mobil tujuh penumpang itu diluncurkan dengan teknologi terbarunya. Terlihat ada beberapa perbedaan jika dibandingkan versi standar, mulai dari bagian eksterior, dan interior.
Dari penampilan luar perbedaan paling kentara adalah grill depan meski bentuk lampu utama, dan bumper tetap serupa dengan edisi standar. Lalu emblem Ertiga Hybrid di sisi kiri bagasi belakang, dan spoiler.
Penampakan interiornya masih tetap memainkan aksen kayu pada dashboard, door trim, dan setir. Lalu pada panel klasternya ada yang berbeda, terutama tampilan layar MID (Multi Information Display) terdapat indikator baterai.
Diketahui, teknologi yang digunakan Suzuki berbeda dengan hybrid murni yang memanfaatkan motor listrik sebagai penggerak roda, sebab fungsi sistem listriknya hanya membantu mobil bergerak tanpa buang bensin banyak di awal jalan.
Jika sebelumnya Ertiga diesel hybrid masih mengandalkan aki untuk penyimpanan tenaga kelistrikan, kini digantikan menjadi lead baterai 55 ampere per hour. Dikombinasikan dengan baterai lithium-ion 6 Ah, atau 12 volt.
Sistem mild hybrid tersebut mengawinkan baterai lithium-ion dengan Integrated Starter Generator (ISG) sebagai pengganti alternator konvensional. Sehingga mampu memberikan dukungan tenaga saat mobil berjalan dari kondisi diam.
Soal harga, bocorannya lebih mahal dari edisi standar. Untuk varian terendah perkiraan banderolnya Rp270,300 juta, sampai Rp292,300 juta.