Padahal mobil SUV tersebut diproduksi di dalam negeri, dan memiliki kandungan komponen lokal yang cukup tinggi. Lantas kenapa harganya bisa mahal?
Business Innovation and Sales & Marketing PT HPM, Yusak Billy mengatakan, sejak diluncurkan HR-V terbaru langsung dibuat di Karawang, Jawa Barat. Komponen lokal did alamnya lebih dari 80 persen, terbilang nasionalis.
“Harga tergantung dua, production cost, dan pajak. Ongkos produksi tergantung materialnya, ongkos ratenya (gaji karyawan), fitur, dan teknologinya, perpajakan juga sekarang sudah pakai emisi gas buang,” ujar Billy saat dikonfirmasi di BSD, Tangerang.
Bukan hanya itu, secara pajak HR-V terbaru juga lebih murah dari sebelumnya. Karena emisi karbon yang dihasilkan lebih rendah. Diduga biaya produksi Honda cukup tinggi melahirkan SUV tersebut dengan fitur di dalamnya, belum termasuk keuntungan perusahaan.
“Emisi HR-V baru ini lebih efisien dari yang lama untuk NA (natural aspirated atau non turbo), jadi pajaknya lebih murah,” sambungnya.