100kpj – Demi meningkatkan penjualan mobil baru yang sempat menurun di awal pandemi covid-19 pada 2020, berbagai cara dilakukan oleh pemerintah. Salah satunya memberikan isentif PPnBM (Pajak Penjualan atas Barang Mewah).
Diketahui relaksasi PPnBM pertama kali diberikan pada Maret 2021, dan berlanjut sampai 2022 dengan beberapa perubahan aturan di dalamnya. Sehingga jumlah mobil baru yang menikmati isentif tersebut berbeda di tahun ini.
Selain itu jaringan diler bersama pemegang merek kompak menggelar beragam promo menarik dengan menggandeng lising, atau perusahaan pembiayaan untuk mempermudah konsumen dalam memiliki mobil baru.
Sejak kedua hal tersebut diterapkan, penjualan kendaraan baru mulai merangkak naik di tahun lalu, hingga tahun ini. Toyota masih menjadi brand terlaris di kuartal pertama, atau periode Januari sampai Maret 2022.
Berdasarskan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia, atau Gaikindo, dalam tiga bulan tahun ini sebanyak 75.028 unit mobil baru Toyota terjual ke konsumen. Pencapaian tertinggi terjadi di bulan lalu, yaitu 30.935 unit.
Sedangkan penjualan diler ke kosnumen di Januari hanya 22.906 unit, dan Februari 21.187 unit. Hasil tersebut membuat Toyota berada di puncak, dengan pangsa pasar 31,5 persen.
Bukan dari sisi retail, pendistribusian unit dari pabrik ke diler juga mengalami peningkatkan. Pencapaian wholesales Toyota selama tiga bulan tahun ini 81.095 unit, atau naik 41,2 persen dibandingkan periode yang sama di tahun lalu.
Wakil Presiden PT Toyota Astra Motor, Henry Tanoto mengatakan, berbagai kegiatan pameran yang dilakukan pada kuartal pertama menjadi salah satu penunjang meningkatkan penjualan, termasuk isentif PPnBM pemerintah.
“Bukan hanya produk yang mendapatkan isentif PPnBM saja yang meningkat, dari produk non PPnBM juga menunjukkan pertumbuhan angka positif,” ujarnya secara virtual, Kamis 14 April 2022.
Produk yang tidak menikmati relaksasi pajak dari pemerintah, dan penjualan tetap menjanjikan adalah Kijang Innova, Fortuner, hingga Veloz.
“Misalnya Kijang Innova dari sekitar 8.600 di kuartal pertama tahun lalu, menjadi 14.700-an di tahun ini atau meningkat 71,6 persen. Avanza dan Veloz secara total menyumbang 23.100-an unit, lebih tinggi dari pencapaian sebelumnya yang hanya 12.000-an,” tutur Henty Tanoto.
Dengan pencapaian tersebut, produsen mobil Toyota di Indonesia itu memprediksi bahwa penjualan mobil sepanjang tahun ini akan lebih tinggi dari prediksi Gaikindo.
“Melihat ini kami optimis, penjualan tahun ini pasti akan lebih tinggi dari prediksi Gaikindo di angka 900 ribuan unit, kita perkirakan denggan trend positif ini bisa mencapai 960 ribuan unit,” sambungnya.