100kpj – Industri otomotif membutuhkan banyak sekali komponen, agar bisa dirakit menjadi kendaraan bermotor. Tiap satu unit mobil bisa membutuhkan ribuan bagian yang terbuat dari material besi hingga karet.
Namun, kini para produsen kendaraan tengah dilanda krisis kelangkaan komponen elektronika, tepatnya yang terbuat dari semikonduktor alias chipset.
Beberapa waktu lalu, para pabrikan otomotif sudah mengetahui akan hal itu namun mengatakan bahwa tidak ada yang perlu dirisaukan. Namun, kini mereka mulai kelimpungan karena belum ada solusi yang pasti terkait kelangkaan suku cadang tersebut.
Banyak produsen kendaraan yang terkena imbas dari krisis tersebut. Sebab, hampir semua produk baru mereka dibekali dengan teknologi canggih seperti sistem rem otomatis, audio dengan kemampuan terhubung ke ponsel serta pengisian daya listrik nirkabel untuk ponsel, maka dengan cepat stok chipset yang mereka miliki menipis.
Dilansir dari laman Carscoops, Selasa 8 Maret 2022, invasi Rusia yang dikecam banyak pihak juga membuat masalah ini menjadi lebih panjang. Sebab, ada beberapa pabrikan yang memiliki pabrik di Ukraina.
Selain itu, Ukraina juga menjadi salah satu penyedia terbesar untuk gas neon yang digunakan dalam pembuatan semikonduktor. Negara tersebut menyumbang 70 persen dari seluruh pasokan gas tersebut di dunia.
Gas neon dipakai sebagai bahan untuk menghasilkan sinar laser, yang kemudian dipakai untuk memotong keping semikonduktor dengan tingkat presisi yang sangat tinggi.
Sementara itu, Rusia adalah negara yang jadi andalan para pabrikan mobil karena menjadi penyedia logam palladium, yang digunakan sebagai bahan baku pembuatan catalytic converter di knalpot supaya gas buang jadi lebih ramah lingkungan.