100KPJ

Kaget, Kecelakaan Truk Maut di Balikpapan Gegara Klakson Telolet

Share :

100kpj –Kecelakaan truk maut yang terjadi di Simpang Rapak, Balikpapan tepat seminggu lalu, dinyatakan oleh Komite Nasional Keselamatan Transpotasi (KNKT) disebabkan oleh rem blong.

Uniknya penyebab rem blong tersebut dipengaruhi oleh penggunaan klakson telolet, hal tersebut diungkapkan oleh Achmad Wildan, Senior Investigator KNKT yang bercerita kepada VIVA Otomotif, Wildan menjelaskan bahwa kecelakaan yang terjadi di Balikpapan dipastikan terjadi akibat kasus angin tekor, yang menyebabkan rem truk tidak berfungsi.

Lebih lanjut Wildan mengungkapkan jika ada tiga hal yang bisa saling berkaitan sebagai penyebab kecelakaan, pertama menurut pengakuan pengemudi saat masuk turunan posisi gigi perseneling berada diposisi empat.

"Walaupun pengemudinya bilang bisa masuk gigi tiga, tapi saya gak percaya, karena saya sebagai asesor kompetensi pengemudi, tahu betul betapa sulitnya memindahkan gigi ketika turunan, dalam kondisi pedal kopling tidak bisa diinjak," bilang Wildan.

Selanjutnya Wildan menjelaskan bahwa jarum rpm berada di angka 5, dan pengemudi merasakan pedal rem keras. Itu artinya masalah angin tekor. Kemudian tim investigator memeriksa gap atau celah kampas dengan tromol. Ternyata ada gap lebih dari 2 mm, menandakan betul masalahnya angin tekor.

Kemudian Wildan mencari temuan lain penyebab rem angin tekor, tim KNKT menemukan truk menggunakan klakson telolet. Sayangnya angin untuk membunyikan klakson telolet tersebut berada dalam satu tabung, dengan angin untuk sistem pengereman.

Sehingga ketika pedal gas tidak diinjak pada saat melewati jalan turunan dan melakukan pengereman, apalagi sopirnya sambil membunyikan klakson maka angin yang berada di dalam tabung akan habis.

"Jadi gini, penggunaan rem dan klakson itu membuang angin, sementara angin akan terisi ketika pengemudi menginjak pedal gas. Jika melewati jalur datar tidak masalah, karena begitu pengemudi menginjak pedal gas angin akan terisi kembali," beber Wildan.

Tapi Wildan menjelaskan berbeda jika yang dilalui jalan turunan, karena pengemudi tidak akan menginjak pedal gas. Jadi angin yang di dalam tabung akan terbuang habis dan tidak bisa terisi. 

"Sehingga begitu buang tanpa ngisi, saya yakin dua tiga kali injek rem, dan dua tiga kali membunyikan klakson anginnya habis dan selesai. Dia nggak bisa lagi nginjak pedal rem, karena pedal remnya akan mengunci. Nah itulah kasus yang terjadi di Balikpapan, jadi kasusnya adalah angin tekor," pungkas Wildan.

Baca juga: Belajar dari Kecelakaan Truk Maut di Balikpapan soal Rem Blong

Share :
Berita Terkait