100kpj – Pasar mobil Low Multi Purpose Vehicle (MPV) di Tanah Air memiliki porsi terbesar dibandingkan jenis lainnya. Maka produsen mobil berlomba-lomba menawarkan Low MPV dengan desain dan spesifikasi yang berbeda-beda.
Sebelumnya segmen mobil keluarga kelas bawah itu hanya diramaikan Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia saja. Namun beberapa waktu kemudian diikuti Suzuki Ertiga, Honda Mobilio, Mitsubishi Xpander, dan Wuling Confero.
Baca juga: Daftar Harga Honda Mobilio 2021 Lengkap dengan Spek dan Kelebihannya
Diketahui, Honda Mobilio sempat menjadi sorotan di awal kemunculannya pada September 2013. Mengingat Indonesia menjadi negara pertama yang merilis Low MPV tersebut dengan memanfaatkan platform Jazz.
Dalam kurun waktu dua tahun, mobil 7 penumpang berlogo H tersebut terjual sebanyak 122.220 unit di seluruh Indonesia. Pencapaian yang bagus untuk pendatang baru, namun lambat laut popularitasnya terus merosot.
Menurut Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), penjualan Mobilio dari pabrik ke diler di 2018 masih menorehkan 24.373 unit. Sedangkan di tahun berikutnya atau 2019 pencapaian wholesalesnya 13.218 unit.
Menurun drastis, padahal PT Honda Prospect Motor (HPM) sebagai agen pemegang merek Honda di Tanah Air telah memberikan penyegaran dua tahun lalu. Namun usahanya menarik minat konsumen terbilang sia-sia.
Sementara di 2020 pendistribusian unit Mobilio dari pabrik ke diler hanya 5.668 unit. Bahkan periode Januari-November 2021 semakin anjlok, padahal sudah mendapatkan isentif PPnBM (Pajak Penjualan atas Barang Mewah) nol persen.
Penjualan pabrik ke diler untuk Low MPV berlogo H tersebut selama 10 bulan di tahun lalu hanya 5.199 unit, di mana pada September hanya mencatatkan angka satu unit.
Meski sudah terpuruk, Mobilio dibiarkan begitu saja tanpa ada pembaharuan, atau penyegaran. Padahal para pesaingnya menjelang akhir tahun lalu ramai-ramai meluncurkan model baru, seperti halnya Avanza-Veloz, dan Xpander.
Business Innovation and Marketing & Sales Director PT HPM, Yusak Billy mengatakan, Mobilio tahun ini masih tetap diproduksi dengan model yang ada. Menurunnya penditribusian unit di tahun lalu disebabkan beberapa hal.
Salah satunya kelangkaan beberapa komponen, salah satunya chip semi konduktor yang lebih diutamakan untuk Brio. Karena mobil yang menyasar segmen city car dan LCGC tersebut memiliki pasar yang lebih menjanjikan.
“Makannya kenapa Mobilio drop (wholesales), karena komponennya banyak yang sama dengan Brio. Sehingga kita lebih mengutamakan Brio dulu,” ujarnya di Cirebon, Jawa Barat, Selas 11 Januari 2022.
Dikorbankannya Mobilio bisa menjadi tanda-tanda model terbarunya akan dirilis, diduga memanfaatkan platform All New BR-V. Mengingat awalnya kedua model itu memiliki rancang bangun serupa, begitu juga dengan Brio.
“Kami punya strategi sendiri untuk Mobilio, belum saatnya kami bicarakan. Saat ini setahu saya hanya Indonesia yang produksi Mobilio,” sambungnya.
Billy masih mengelak meskipun pasar Low MPV masih menjadi terbesar nomor dua setelah LCGC, sehingga fokus Honda untuk mobil keluarga 7-penumpang adalah Low SUV, salah satunya melalui produk terbarunya, BR-V.
“Untuk membuat produk baru itu perlu studi panjang,” katanya.