100kpj – Pabrikan mobil di dunia gencar menciptakan produk ramah lingkungan dengan memanfaatkan tenaga listrik sebagai sumber penggerak utamanya. Hal itu dilakukan demi menekan penggunaan bahan bakar fosil, dan polusi udara.

Beragam jenis mobil pelahap seterum telah dijual di sejumlah negara dengan spesifikasi, desain, fitur, dan harga jual berbeda-beda. Namun secara umum, kendaraan tanpa emisi memiliki bentuk eksterior yang lebih moderen.

Namun mengingat mobil SUV (Sport Utility Vehicle) menjadi model yang sedang digandrumi secara global, maka sejumlah pabrikan membuat kendaraan listrik dengan model tersebut agar mendapatkan lirikan dari konsumen.

Seperti yang dilakukan Mazda, jenama asal Jepang itu memperkenalkan kendaraan listrik pertamanya di Tokyo Motor Show 2019 dengan mengusung jenis SUV. Mobil yang diberinama MX-30 tersebut mendapatkan respon positif.

Mengingat peminat MX-30 cukup menjanjikan, sehingga brand asal negeri sakura itu akan memperluas pemasaran SUV pelahap seterum itu ke beberapa negara. Salah satunya Malaysia seperti yang diberitakan Paultan.org, dikutip, Kamis 23 Desember 2021.

Mazda Bermaz sebagai distributor resminya di Malaysia akan segera meluncurkan MX-30 tahun depan sekitar kuartal ketiga. Mobil tanpa emisi itu menjadi salah satu model yang akan diperkenalkan dari produk-produk baru lainnya.

Kelima model lainnya yang akan diperbaharui tahun depan adalah Mazda 3, CX-3, CX-30, CX-8, dan MX-5. Informasi yang menegaskan bahwa SUV listrik Mazda itu akan hadir di negeri jiran, bersdasarkan siluet yang dirilis distributornya.

Tidak ada informasi terkait perkiraan harga jual mobil ramah lingkungan tersebut. Terkait spesifikasinya, Mazda MX-30 dipersenjatai baterai lithium-ion berdaya 35,5 kilowatt per hour, diklaim bisa menempuh jarak hingga 224 kilometer.

Sementara sumber performanya, berasal dari dinamo alias motor listrik di roda depan yang memiliki tenaga maksimal 145 PS dan torsi 271 Nm. Disalurkan melalui transmisi tunggal matik, sebagai pengantar tenaga ke roda.

Untuk pengisian baterainya, hanya dibutuhkan waktu 36 menit dari kondisi 20 persen sampai 80 persen dengan alat khusus DC hingga 50 kilowatt. Sedangkan jika memanfaatkan listrik rumah dengan daya AC 6,6 kw bisa memakan waktu 3 jam.