100kpj – PT Suzuki Indomobil Motor (SIM) akhirnya memberhentikan produksi Suzuki Karimun Wagon R karena dimakan zaman. Sebab produsen mobil Suzuki itu akan memanfaatkan jalur produksi Karimun untuk kendaraan listrik.
Managing Director PT SIM Shodiq Wicaksono mengatakan, Suzuki akan fokus membuat kendaraan elektrifikasi yang terjangkau. Sehingga harus mengorbankan salah satu produk untuk memaksimalkan kapasitas produksi.
Baca juga: Bikin Penasaran! Suzuki Siap Produksi Mobil Rendah Emisi di RI
“Dengan berat hati kami harus menghentikan produksi Karimun Wagon R untuk pasar dalam negeri. Namun kami akan menghadirkan kendaraan elektrifikasi untuk konsumen setia Suzuki dalam waktu yang tidak lama lagi,” ujar Shodiq dalam keterangan resminya, Rabu 24 November 2021.
Suzuki dalam waktu dekat akan memasarkan mobil rendah emisi melalui teknologi mild hybrid. Pada 2019 mereka sempat memamerkan teknologi tersebut pada Ertiga.
Sejarah Suzuki Karimun di Indonesia
Sebelum pemerintah membentuk program Low Cost Green Car (LCGC), PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) sudah lebih dulu mejual mobil dengan harga terjangkau pada 1999 silam. Mobil yang dimaksud adalah Suzuki Karimun.
Di awal kemunculannya, Karimun mendapatkan respon baik. Penjualannya terus meroket, hingga Suzuki beberapa kali memberikan penyegaran. Pada 2012-2013 menjadi tahun terakhir Suzuki memberikan perubahan Karimun.
Hingga kini Karimun Wagon R sebagai generasi ketiga masih dipertahankan di pasar meski modelnya sudah terlalu lawas. Artinya umur mobil perkotaan tersebut sudah menginjak 7 tahun, namun tak kunjung diperbaharui.
Sejak program LCGC diresmikan Karimun mendapatkan banyak pesaing, sebut saja Toyota Agya, Honda Brio Satya, Daihatsu Agya. Ketiga mobil harga terjangkau itu dengan mudah melengserkan Karimun sebagai pemain lama.
Diduga penjualan yang tidak menjanjikan itulah, membuat agen pemegang merek Suzuki di Tanah Air itu enggan menghadirkan versi terbarunya. Hingga cukup lama Karimun dibiarkan tenggelam di pasar mobil perkotaan harga murah.
Pribahasa hidup segan, mati tak mau menjadi gambaran nasib Karimun di Indonesia. Meskipun mobil dengan dimensi kecil tersebut tetap bisa dijual ke berbagai negara luar, seperti halnya Pakistan yang jadi pasar ekspor terbesar.