100kpj – Sejumlah produsen mobil di Tanah Air turut meramaikan pameran khusus kendaraan listrik yang digelar Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) dengan nama Indonesia Electric Motor Show (IEMS).
Perhelatan yang menampilkan sejumlah kendaraan pelahap seterum tersebut berlangsung pada 24-26 November 2021 di Kawasan Puspitek Serpong, Tangerang Selatan, Banten.
Baca juga: Toyota Pamer 3 Mobil Elektrifikasi Jagoannya di IEMS 2021
Salah satu brand yang hadir adalah DFSK melalui agen pemegang mereknya PT Sokonindo Automobile, dengan memboyong mobil komersial bertenaga listrik, yakni DFSK Gelora E. Hadir dalam bentuk minibus dan blind van.
Public Relations & Media Manager PT Sokonindo Automobile, Achmad Rofiqi mengatakan, DFSK sudah mengembangkan kendaraan listrik sejak lama, terwujud melalui Gelora E yang ramah lingkungan, efisien dan siap memenuhi berbagai kebutuhan.
“Kehadiran kedua kendaraan ini menjadi komitmen DFSK terhadap perkembangan industri otomotif yang mengarah kepada kendaraan tanpa emisi gas buang. Sehingga bisa menghasilkan lingkungan yang sehat dan segar,” ujarnya dikutip dari keterangan resmi, Rabu 24 November 2021.
Dimensi panjangnya 4.500 mili meter, lebar 1.680 mm, dan tingginya 1.960 mm, cukup kompak dibandingkan MPV pada umumnya.
Daya angkutnya untuk model mini bus tujuh penumpang, sedangkan blnd van untuk keperluan logistik atau barang-barang dengan panjang kabin 2,63 meter, dan luasnya 4,8 meter kubik.
Mobil pelahap seterum itu dipersenjatai baterai Lithium-ion berdaya 42 kWh yang diklaim mampu menempuh jarak 300 kilometer berdasarkan pengujian New European Driving Cycle atau NEDC.
Untuk pengisian dayanya hanya memerlukan waktu 80 menit dari kondisi 20 persen, sampai 80 persen menggunakan alat khusus atau fast charging.
Sedangkan untuk pengisian reguler, Gelora E memiliki sistem pengisian normal yang cocok untuk lingkungan listrik rumah tangga dengan daya rata-rata 220V 16A.
Jika dikalkulasikan, biaya yang perlu dikeluarkan sekitar Rp200 perak untuk jarak per kilometer, atau setara sepertiga lebih murah dari penggunaan kendaraan bermesin pembakaran.
Mengingat fungsinya sebagai kendaraan komersial, atau pengangkut barang maka didukung dengan tenaga yang mumpuni. Sehingga bisa diandalkan di berbagai situasi dengan torsi maksimum mencapai 200 Nm.