100kpj – Setiap brand di dunia berlomba-lomba membuat kendaraan listrik demi menekan polusi udara yang dihasilkan dari mesin pembakaran. Bahkan di Indonesia sudah cukup banyak mobil pelahap seterum yang dijual.
Beberapa produsen menawarkan mobil tanpa emisi dengan desain, dan harga berbeda-beda sesuai spesifikasi. Tapi semua produk ramah lingkungan yang dijual bersatus impor, atau didatangkan utuh dari luar negeri.
Baca juga: Siap Dijual di Indonesia Mobil Listrik Wuling tak Sampai Rp100-juta
Berbeda dengan strategi yang dilakukan Wuling Motors. Meski memiliki sejumlah mobil listrik di China sebagai negara asalnya, namun mereka memilih untuk memproduksinya di dalam negeri dibandingkan harus impor.
Sebelum produksi massal, dan menjualnya di Tanah Air, Wuling sudah memberikan tanda-tanda. Salah satunya memamerkan mobil listrik E100 di ajang Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2018 di Tangerang.
Demi melihat respons pasar dan antusias masyarakat terhadap kendaraan listrik, berdasarkan keterangan resminya di tahun yang sama Wuling E100 diarak keliling Indonesia mulai dari Makassar, Surabaya, hingga Medan.
Tidak berhenti sampai disitu, proses pengenalannya terus berlangsung di pameran Indonesia Electric Motor Show atau IEMS 2019 di Balai Kartini, Jakarta. Namun saat itu ada dua mobil kompak bertenaga listrik yang hadir.
Bukan hanya E100, namun Wuling menampilan E200 sebagai model terbarunya agar mencuri perhatian pengunjung. Di negara asalnya berdasarkan situs resmi SAIC-GM-Wuling Automobile atau SGMW, harga jualnya sangat terjangkau.
Pasalnya banderol E100 hanya 49 ribu yuan sampai 59 ribu yuan atau setara Rp97 jutaan sampai Rp117 juta. Sedangkan E200 masih dengan konfigurasi dua penumpang, harganya 54,8 ribu yuan sampai 64,8 ribu yuan atau Rp108-128 jutaan.
Kedua mobil bertenaga listrik itu dibekali baterai Lithium-ion 220 Volt, dengan motor listrik synchronous tipe permanent magnet. Tenaga maksimalnya 29 kw (kilowatt) atau setara 40 daya kuda dan torsi 110 newton meter, cukup besar.
Kecepatan maksimalnya sama-sama 100 kilometer per-jam, dan E200 untuk mengajaknya berlari dari diam hingga 50 km per jam butuh waktu 6,5 detik, sedangkaan E100 butuh tujuh detik. Jarak tempuh dari baterai penuh sampai habis 200 km.
Wuling siap produksi mobil listrik di RI
Di negara asalnya mobil listrik Wuling meliputi E100, E200, E300 dan Mini EV. Melalui keterangannya keempat produk tersebut diklaim telah terjual 200 ribu unit periode Januari-Juli 2021, atau menjadi mobil tanpa bensin paling laku.
Presiden Direktur Wuling Motor Shi Guoyong mengatakan, mobil pelahap seterum buatan Wuling menggunakan platform Global Small Electric Vehicle (GSEV) yang dilahirkan untuk kendaraan penumpang, dan logistik.
Selain itu, teknologi di dalam kendaraan listrik Wuling juga sudah mengadopsi autonomous atau bisa berjalan tanpa pengemudi, terhubung koneksi internet jaringan 5G, serta komputasi awan. Dengan demikian, Wuling sudah memiliki rangkaian produk EV dan inovasi yang disesuaikan dengan kebutuhan pasar Indonesia.
“Kami serius untuk membawa teknologi dan juga berinvestasi dalam rangka memasuki era elektrifikasi kendaraan. Tentunya, Wuling juga membutuhkan dukungan dari pemerintah untuk bersama-sama mengembangkan ekosistem EV di Indonesia,” ujar Shi Guoyong dikutip dari keterangan resminya, Rabu 27 Oktober 2021.
Baru-baru ini Menteri Koordinasi Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, dan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengunjungi langsung pabrik Wuling di Cikarang, Jawa Barat. Dalam kesempatan itu juga Purnawirawan Jenderal TNI, Luhut mencoba langsung Mini EV.