Dalam peraturan ini dijelaskan bahwa kaca depan dan belakang memungkinkan penggunaan kaca yang dilapisi pewarna (film coating), yang persentase maksimumnya adalah 40% transmisi cahaya. Sedangkan untuk kaca samping diperbolehkan menggunakan kaca yang dilapisi pewarna (film coating) dengan transmitansi cahaya maksimal 70%.
2. Perhatikan Tingkat Kegelapannya
Menurut peraturan tersebut, dalam memilih kaca film harus memperhatikan spesifikasi kaca film yang akan dipasang. Pertama adalah memperhatikan nilai Visible Light Transmittance (VLT). Semakin tinggi angka VLT maka akan membuat kaca film menjadi lebih gelap, contohnya VLT 40, VLT 60, VLT 80, dan lainnya.
3. Pilih Bahan Pembuatnya
Ternyata kaca film tidak terbuat dari plastik. Namun, ada berbagai bahan yang bisa digunakan untuk melapisi kaca dan melindunginya dari sinar UV. Yang pertama adalah logam nano dengan ketahanan panas terbaik. Namun kelemahan material ini adalah menghalangi sinyal atau sensor mobil. Misalnya sensor yang digunakan pada lampu mobil, wiper mobil, dan sensor lainnya.
Kedua material nano-ceramic ini memiliki ketahanan panas yang sama dengan nano-metal, namun warnanya lebih gelap. Karena mungkin terlalu gelap, penggunaan material ini akan sedikit mengganggu visibilitas pengendara, terutama di malam hari. Ketiga bahan nano-karbon memiliki ketahanan panas yang sama baik, dan efek visualnya lebih jelas. Tentunya bahan ini sangat cocok untuk digunakan.