Namun, berkat tangan dingin Elon, Tesla mampu keluar dari krisis tersebut. Bukan hanya di Amerika Serikat, pabrik Tesla di China juga mengalami peningkatan ekspor ke Eropa dan kehadiran Model Y membuat penetrasi pasar mereka makin kuat.
Menurut data Refinitiv, disitat dari Antara, Tesla dikabarkan telah mengirimkan lebih dari 241.300 kendaraan secara global pada kuartal Juli hingga September, naik 73 persen dari tahun sebelumnya. Analis memperkirakan pembuat mobil listrik akan mengirimkan 229.242 kendaraan
Sementara General Motors (GM), Honda dan beberapa pesaing besarnya mencatat penurunan penjualan di AS pada kuartal ketiga. Hal itu dikarenakan adanya krisis chip yang berkepanjangan.