100kpj –Industri otomotif membutuhkan banyak sekali komponen, agar bisa dirakit menjadi kendaraan bermotor. Tiap satu unit mobil bisa membutuhkan ribuan bagian yang terbuat dari material besi hingga karet.
Namun, kini para produsen kendaraan tengah dilanda krisis kelangkaan komponen elektronika, tepatnya yang terbuat dari semikonduktor alias chipset.
Adanya pandemi membuat penjualan produk elektronik melesat hingga ke level yang tidak diduga sebelumnya, ini menjadi berkah bagi para pembuat ponsel namun bencana bagi pabrikan mobil. Sebab, benda yang berfungsi sebagai pusat dari pengaturan peranti elektronik itu tidak bisa ditingkatkan produksinya dalam waktu singkat.
Beberapa waktu lalu, para pabrikan otomotif sudah mengetahui akan hal itu namun mengatakan bahwa tidak ada yang perlu dirisaukan. Namun, kini mereka mulai kelimpungan karena belum ada solusi yang pasti terkait kelangkaan suku cadang tersebut.
Dilansir dari Paultan, Selasa 28 September 2021, banyak produsen kendaraan yang terkena imbas dari krisis tersebut. Salah satunya adalah Ford, perusahaan otomotif besar yang sudah lama ada di dunia dan menjadi pelopor dari sistem produksi ban berjalan.
Karena hampir semua produk baru mereka dibekali dengan teknologi canggih seperti sistem rem otomatis, audio dengan kemampuan terhubung ke ponsel serta pengisian daya listrik nirkabel untuk ponsel, maka dengan cepat stok chipset yang mereka miliki menipis.
Hal yang sama juga dialami oleh General Motors, pabrikan otomotif yang membawahi beberapa merek seperti Chevrolet dan Cadillac itu juga tengah kebingungan mengatasi masalah ini.
Alhasil beberapa unit mobil buatan GM yang belum dibekali dengan perangkat tersebut, harus disimpan terlebih dahulu. Tapi karena kapasitas produksinya bisa mencapai 1.000 unit per hari, maka dalam waktu singkat gudang penyimpanan menjadi penuh.
Menurut laporan warga di Michigan, Amerika Serikat di mana lokasi tersebut menjadi kantor pusat dari GM, ada ratusan mobil pikap kabin ganda buatan Chevrolet yang kondisinya terlantar di area kosong milik perusahaan.
Tidak diketahui sudah berapa lama kendaraan itu terpanggang panas sinar matahari, namun disebutkan jumlahnya mencapai ratusan unit dan belum ada tanda-tanda akan segera dijual ke konsumen.