100kpj – Isuzu Panther menjadi salah satu mobil penumpang legendaris di Indonesia. MPV (Multi Purpose Vehicle) diesel pesaing ketat Toyota Kijang tersebut pertama kali diproduksi tahun 1991, dan akhirnya disuntik mati pada 2021.
PT Isuzu Astra Motor Indonesia (IAMI) sebagai pemegang merek, memberhentikan produksi Panther di umurnya yang ke-30 tahun. Semasa hidupnya, mobil peminum solar tersebut mencatatkan penjualan sebanyak 433.117 unit.
Baca juga: Harga-harga Isuzu Panther Bekas, Mulai dari Rp60 jutaan
Menurut data Gaikindo, sepanjang 2019 penjualan dari pabrik ke diler alias wholesales di tahun lalu sebanyak 681 unit. Jika dirangkum masing-masing tipe, untuk Panther LM 235 unit, LV 120 unit, LS 120 unit, dan Grand Touring 206 unit.
Sedangkan sepanjang 2020, penjualan pabrik ke diler menurun menjadi 320 unit. Lagi-lagi, tipe LM masih menjadi penyumbang terbesar dengan raihan angka 125 unit, kemudian, LV terjual 30 unit, LS 90 unit, dan Grand Touring 75 unit.
Meski tidak diproduksi lagi, namun produsen mobil Isuzu di Tanah Air tetap menjamin ketersediaan suku cadangnya. Sehingga pengguna Panther tidak perlu khawatir jika terjadi kerusakan pada sektor mesin, kaki-kaki, dan hal lainnya.
General Manager Marketing PT IAMI, Attias Asril mengatakan, ketersediaan suku cadang Panther secara normatif 8-10 tahun. Tapi selama peminatnya ada, Isuzu akan tetap memproduksi, dan mendistribusikan ke bengkel-bengkel resmi.
“Jadi enggak usah khawatir, selama populasinya ada spare parts tetap tersedia sesuai moto kita real partner, real journey,” ujarnya secara virtual dalam acara Forwot, dikutip Rabu 25 Agustus 2021.
Sejarah singkat, PT IAMI sudah menelurkan 4 generasi Panther selama tiga dekade. Diawali dengan mesin diesel berkapasitas 2.238cc, yang dapat menyemburkan tenaga maksimal 72 dk di 4.300 rpm, dan torsi 140 Nm.
Cukup banyak perusahaan karoseri saat itu yang mengubah Panther menjadi mobil multifungsi. Maka dari itu, Isuzu memberikan varian baru pada 1993 agar konsumen memiliki banyak pilihan, yakni Hi-Grade, Grand Deluxe, dan lain-lain.
Memasuki 1996 MPV pesaing Kijang itu mendapatkan penyegaran, dengan pilihan mesin peminum solar dengan kapasitas lebih besar, yakni 2.500cc. Bukan hanya model penumpang, namun Isuzu membuat versi pikap untuk angkut barang.
Kemudian di era milelenium, atau tahun 2000 mobil dengan julukan si raja diesel itu dibenamkan turbo pada jantung pacunya, dan varian yang ditawarkan semakin berfariatif. Terakhir 2005, mobil legendaris itu mendapatkan penyegaran.