100kpj – Banyak pihak mengatakan, Elon Musk dan Tesla bagai dua hal yang tak mungkin dipisahkan. Sebab, meski bukan berstatus sebagai pendiri, namun jasa Elon untuk perusahaan tersebut sangat besar. Bahkan, kini Tesla menjadi salah satu merek mobil listrik dengan nilai pasar tertinggi di dunia.
Bukan hanya itu, berkat Tesla, Elon berhasil mewujudkan impiannya saat masih muda, yakni menciptakan kendaraan kencang dan futuristis yang tetap ramah terhadap lingkungan.
Baca juga: Teknologi Otonom Tesla Diejek Publik, Elon Musk: Pengembangannya Sulit
Tahun lalu, saat valuasi Tesla melejit di pasar saham, Elon meraih keuntungan besar. Bahkan, dia sempat menggeser pendiri Amazon, Jeff Bezos sebagai orang terkaya di dunia.
Namun, menariknya, dia mengaku tak bangga memimpin perusahan seperti Tesla. Sebab, meski menyukai kendaraan, akan tetapi mengurus perusahaan yang bermain di pasar ‘segmented’ seperti mobil listrik terbilang sulit, alias merepotkan.
Elon mengaku, ketimbang memimpin perusahaan, dia lebih senang membuat rancangan desain atau rekayasa kendaraan sebelum benar-benar diproduksi massal.
"Saya agak membencinya dan saya lebih suka menghabiskan waktu saya untuk desain dan rekayasa," ujar Elon, dikutip dari BBC International, Kamis 15 Juli 2021.
Kecintaan Elon pada dunia desain dan rekayasa memang terlihat sejak pertama memimpin perusahaan. Bahkan, dia memiliki hubungan dekat dan akrab dengan kepala desain Tesla, Franz von Hozhausen. Itulah mengapa, di hampir semua produk, Elon selalu terlibat langsung dalam ‘perumusan’ konsepnya.
Baru-baru ini, Elon mengadakan pertemuan tertutup dengan Franz di perusahaan mereka yang berlokasi di California, Amerika Serikat. Keduanya membahas tentang perombakan eksterior Tesla Cybertruck yang dirasa kurang pas untuk penggunaaan harian. Hingga kini, pikap berkabin ganda itu belum benar-benar mereka jual.
Kabarnya, Elon dan Franz kembali menyusun rencana untuk membuat kendaraan ‘murah’ berjenis hatchback. Meski masih sekadar wacana, namun banderol kendaraan itu kemungkinan tak sampai Rp500 juta.
“Salah satu hal yang sangat mengganggu saya adalah kami (Tesla) tidak memiliki mobil yang benar-benar terjangkau, dan itu merupakan sesuatu yang akan kami miliki di masa mendatang. Untuk itu, kami membutuhkan baterai lebih murah,” kata Elon, belum lama ini.