100kpj – Perusahaan roda empat asal Jerman, BMW resmi menghentikan penjualan mobil listrik i3 di Amerika Serikat. Kabarnya, penghentian tersebut dilakukan bertahap mulai bulan ini. Lantas, apa penyababnya?
Disitat dari Carscoops, Kamis 1 Juli 2021, BMW disebut-sebut telah memiliki pengganti kendaraan tersebut, yakni generasi terbaru BMW iX dan i4. Sehingga, mobil listrik i3 terpaksa harus dihentikan produksinya.
"Keberhasilan BMW i3 dan pengalaman yang diperoleh dalam pengembangan dan pembuatannya telah meletakkan dasar bagi generasi berikutnya dari kendaraan listrik BMW iX yang sepenuhnya listrik dan BMW i4 Gran Coupe. Keduanya mungkin akan tiba di AS pada awal tahun depan," tulis BMW melalui keterangan resminya.
Baca juga: Harganya Tembus Rp2 Miliar, Segini Target Penjualan BMW M3 dan M4 Baru
Kendati BMW i3 menjadi kendaraan listrik revolusioner, namun mobil tersebut tidak pernah benar-benar menarik perhatian konsumen di Amerika. Bahkan, puncak penjualannya di AS hanya mencapai 11.024 unit pada tahun 2015. Parahnya, setelah itu, jumlahnya selalu turun drastis.
Hingga saat ini penjualan kendaraan tersebut terus turun menjadi 1.508 unit pada tahun lalu. Kabarnya, hal itu dipicu pandemi yang tak kunjung usai.'
Mobil listrik terbaru BMW kemungkinan akan menggunakan eDrive4. Sehingga, paket baterai yang digunakan mencapai 83,9 kWh dengan jangkauan EPA hingga 300 mil atau 483 kilometer.
Kemampuan tersebut dua kali lebih besar dari BMW i3. Itulah sebabnya, calon kendaraan baru itu akan dijual US$10 ribu atau Rp145 jutaan lebih mahal.