100kpj – Mitsubishi Xpander yang pertama kali meluncur pada 2017 lalu berhasil membius masyarakat. Hingga kini Xpander menjadi tulang punggung penjualan PT Mitsubishi Motors Sales Indonesia (MMKSI) sebagai distributornya.
Tahun ini pencapaian Xpander meningkat setelah diganjar isentif PPnBM (Pajak Penjualan atas Barang Mewah) nol persen pada Maret-Mei. Menurut Gaikindo, penjualannya dari pabrik ke diler selama tiga bulan itu 9.438 unit.
Dari angka tersebut Xpander Ultimate masih menjadi yang terlaris, artinya sama seperti tahun-tahun sebelumnya. Varian tertinggi tersebut menyumbang wholesales sebanyak 2.506 unit, terjadi lonjakan di April hingga 1.370 unit.
“Mengenai varian apa yang paling laris saat PPnBM, kalau kita lihat hampir semua varian Xpander, namun yang paling tinggi Ultimate,” ujar Group Head of Regional Sales & Marketing Division MMKSI Budi Dermawan Daulay.
Bukan cuma kondisi barunya, ternyata small MPV tipe teratas itu menjadi incaran konsumen di pasar mobil bekas. Seperti yang disampaikan Riswan Susilo Marketing Showroom LB Autos Sunter, Jakarta Utara saat dikonfirmasi.
Aris sapaan akrabnya menyebut, sebagian konsumen mencari Xpander Ultimate karena fitur-fitur yang ditawarkannya cukup lengkap. Selain itu, jika menginginkan yang baru butuh inden sehingga membeli kondisi bekasnya jadi solusi.
“Kebanyakan orang bilang tipe Ultimate lebih nyaman. Konsumen sekarang dari pada menunggu kelamaan mending cari seken,” ujar pedagang mobil bekas tersebut kepada 100kpj, Rabu 30 Juni 2021.
Menurutnya meski tipe tertinggi Xpander menjadi yang terlaris dari dalam kondisi barunya, namun cukup sulit mencari stok unit bekas pakai. Sehingga harga bekasnya masih stabil, mengikuti permintaan pasar yang cukup tinggi.
“Tahun produksi 2017 masih Rp190 jutaan, tahun 2019 Rp217 jutaan. Paling stabil dari Avanza, Mobilio atau Ertiga untuk sama-sama tipe tertinggi. Karena demandnya masih lumayan,” tuturnya.
Sementara, berdasarkan platform jual beli online harga Xapander Ultimate untuk lansiran 2017 Rp195-198 juta tergantung kondisi. Sedangkan tahun produksi 2018 masih Rp200 jutaan, dan edisi 2019-2020 masih di atas Rp210 juta.
Diketahui, banderol tersebut adalah harga jual dari para pedagang dalam bentuk tunai. Sedangkan untuk kredit, mereka menawarkannya lebih murah, namun tetap saja dengan bunga yang dibebani jika ditotal menjadi lebih mahal.
Kondisi Xpander dengan rata-rata harga tersebut terbilang terawat, dengan catatan servis di bengkel resmi. Bahkan ada salah satu unit berwarna silver, meski sudah dua tahun pemakaian jarak tempuhnya masih 19 ribu kilometer.
Semua mobil Xpander yang dijual dalam ecommerce tersebut berlokasi di Jakarta, dengan pelat nomor B. Berkaca dari kondisi bekas tersebut, harga Low MPV andalan Mitsubishi itu masih tergolong tinggi, dibandingkan mobil sekelasnya.